EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,333.98/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,093.71   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 47 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 52 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 53 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 53 menit lalu, #Saham AS

Pertumbuhan Tiongkok Lamban, Aussie Melemah

Penulis

Dolar Australia tergelincir di Sesi Asia Senin (15/09) pagi ini. Lambannya pertumbuhan Tiongkok, negara nomor satu tujuan ekspor bijih Australia, menjadi penyebab terjerumusnya Aussie terhadap Dolar AS. AUD/USD diperdagangkan pada 0.9010 atau menurun sebanyak 0.31%.

Dolar Australia tergelincir di Sesi Asia Senin (15/09) pagi ini. Lambannya pertumbuhan Tiongkok, negara nomor satu tujuan ekspor bijih Australia, menjadi penyebab terjerumusnya Aussie terhadap Dolar AS.

aud_usd
AUD/USD diperdagangkan pada 0.9010 atau menurun sebanyak 0.31%. Data yang rilis pada akhir pekan lalu menunjukkan bahwa produksi industri di China mengalami kenaikan dalam tingkat tahunan sebesar 6.9% pada bulan Agustus. Sayangnya, kenaikan tersebut lebih kecil daripada harapan para analis yakni 8.8%. Dibandingkan pada bulan sebelumnya pun, produksi industri China pada bulan Agustus tercatat mundur dari kenaikan 9%.

Investasi aset tetap, yang menelusuri aktivitas konstruksi, mengalami kenaikan 16.5% untuk periode Januari hingga Agustus. Angka tersebut di bawah ekspektasi kenaikan 16.9% dan lebih lambat dari 17.0% yang diraih pada periode Januari hingga Juli.

Data-data yang di bawah ekspektasi tersebut makin memicu keprihatinan terhadap perekonomian Tiongkok. Tentu saja, diiringi dengan spekulasi bahwa para pembuat kebijakan di negara komunis tersebut akan menggelontorkan stimulus baru demi mencapai target pertumbuhan 7.5%.

Di sisi lain, Dolar AS pun masih kuat. Data penjualan retail yang dilaporkan pada akhir pekan lalu juga memperkuat Dolar AS dan menunjukkan bahwa sentimen konsumen Paman Sam meningkat ke level tinggi 14 bulan. Hal itu menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi memang maskin intensif.

199857
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.