Yen merosot turun ke level terendah 6 tahun setelah pemerintah Jepang mengumumkan reformasi baru yang akan membuka peluang bagi dana pensiun Jepang sebesar $1.2 triliun untuk diinvestasikan di luar negeri. Tidak hanya terhadap USD, Yen juga melemah terhadap Euro yang saat ini juga terdepresiasi oleh kebijakan dovish ECB.
JPY terdepresiasi 0.2% terhadap USD ke level 108.98 setelah sempat mencapai angka 109.46 pada sesi trading Jumat (26/9) hari ini. Secara keseluruhan, nilai Yen anjlok hingga 4.5% terhadap Dolar AS di bulan September ini. Tidak hanya terhadap USD, Yen juga melemah terhadap 16 mata uang lainnya. JPY bahkan turun 0.2% terhadap Euro ke angka 138.96. Padahal, saat ini EUR/USD tengah mengambang dekat level terendah 2 tahun terkait kebijkakan moneter longgar ECB dan buruknya data fundamental dari Jerman.
Alokasi Dana Pensiun Akan Direformasi
Menteri Kesehatan Jepang Yasuhisa Shiozaki mengumumkan adanya reformasi dalam program Pendanaan Pensiun Nasional (GPIF) yang akan melakukan perombakan pada beberapa aturan pengelolaan dana pensiun yang berlaku saat ini. Shiozaki menyebutkan bahwa tidak akan ada penundaan dalam pelaksanaan rencana karena perbaikan pengelolaan dana pensiun kini tengah menjadi isu yang dinanti-nantikan kepastiannya. Undang-Undang ini merupakan salah satu perwujudan dari agenda reformasi pemerintah untuk meningkatkan hasil investasi dana pensiun Jepang terkait dengan tingginya angka penduduk lanjut usia. Pernyataan Shiozaki berhasil memadamkan sentimen publik yang meragukan kepastian pelaksanaan program ini.
Sebelumnya, inflasi Jepang juga dilaporkan tumbuh lambat, atau lebih rendah dari perkiraan naik di 3.2%. Laju inflasi Jepang hanya mengalami kenaikan 3.1%, dengan peningkatan inflasi inti mencapai 1.1% jika dampak kenaikan pajak penjualan tak dihitung.
USD Kian Menguat
Pelemahan JPY terhadap Dolar AS juga dipicu oleh tren penguatan USD yang disebabkan oleh data positif AS dalam beberapa hari ini. Dolar AS menunjukkan dominasinya terhadap mata uang mayor lain kemarin setelah berhasil mencapai level tertinggi 4 tahun terakhir. Hal tersebut menunjukkan penguatan perekonomian yang semakin menunjang ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga The Fed. Saat ini, pasar tengah menantikan data GDP AS yang diprediksi naik 4.6% dari level sebelumnya di 4.2%. Sementara itu, perkiraan terhadap indeks kepercayaan konsumen Michigan juga meningkat ke poin 84.8 untuk bulan ini.
Suku bunga Jepang yang saat ini berada di level rendah disinyalir akan semakin melemahkan posisi JPY terhadap Dolar AS. Direktur valas Credit Agricole SA Yuji Saito memperkirakan jika perbedaan kebijakan moneter dari BOJ dan The Fed akan semakin menekan Yen ke tingkat yang lebih rendah.
