Pada 2015, ModernCikande Industrial Estate menargetkan dapat meraih penjualan lahan industri senilai Rp1,7 triliun.
Tonny Hadhiwaluyo, Presiden Direktur PT Modern Industrial Estat mengatakan, kinerja penjualan lahan industri di Jabodetabek selama sembilan bulan pertama tahun 2015 cenderung menurun di tengah lemahnya pertumbuhan ekonomi.
Namun, penjualan lahan industri di ModernCikande masih positif, tercermin dari luas lahan terjual dan harga lahan yang terus meningkat.
Mayoritas pembeli lahan didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan jenis industri pemrosesan makanan da minuman, serta produk baja. Rata-rata luas lahan yang dibeli antara 5-20 hektar. Lahan terbesar dibeli untuk ekspansi maupun industri baru.
Menurut data yang dikeluarkan Colliers International Indonesia, ModernCikande merupakan kawasan industri dengan penjualan lahan terbesar di Jabodetabek di tahun 2014 dan di semester I/2015.
Saat ini, ModernCikande Industrial Estate berkontribusi sebesar 35%-40% terhadap total penjualan PT Modernland Realty Tbk.
â€Diperkirakan sampai akhir tahun ini, permintaan masih akan lemah, namun diproyeksi membaik kembali pada tahun depan. Sementara pergerakan harga akan tergantung pada pertumbuhan ekonomi dan Foreign Direct Investment (FDI) yang akan terus masuk ke Indonesia serta paket-paket kebijakan pemerintah yang mendukung sektor industri,†ujarnya melalui siaran pers, Jumat (27/11/2015).
Dari total lahan seluas 3.175 ha, luas lahan yang telah dikembangkan oleh perusahaan mencapai 1.200 ha. Harga lahan terkini yang ditawarkan kepada investor sekitar Rp1,7 juta/m2.
Sepanjang tahun 2015, sambung Tonny, terjadi dua kali kenaikan harga dan diperkirakan akan ada kenaikan harga lagi pada awal 2016 dan setelah dibukanya pintu tol Cikande di pertengahan tahun depan.
Manajemen juga meresmikan pengoperasian Marketing Office baru untuk menunjang kegiatan pemasaran ModernCikande Industrial Estate dengan lahan seluas 1.500 m2 dan luas bangunan 3.000 m2.
