Seputarforex.com - Bank Sentral Australia (RBA) tidak mengubah tingkat suku bunganya di level 1.5 persen setelah rapat di hari Selasa (07/Feb) ini. Ini berarti, kebijakan moneter RBA itu telah dipertahankan dalam lima kali rapat reguler berturut-turut. Dalam rapat yang sama, perkiraan untuk pertumbuhan dan inflasi Australia akan dinaikkan dari 1.5 persen menjadi lebih dari 2 persen.
Dalam pernyataan pasca rapat, Gubernur RBA, Philip Lowe, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai 3 persen dalam beberapa tahun ke depan. Level tersebut naik dari perkiraan di kuartal bulan September sebanyak 1.8 persen dan lebih tinggi dari perkiraan para ekonom di angka 2.4 persen.
Lowe Optimis
Dalam pidatonya pasca rapat hari ini, Lowe mengatakan bahwa pertumbuhan akan terdorong oleh kenaikan lebih jauh yang terjadi pada sektor ekspor sumber daya alam, serta karena makin dekatnya akhir dari kemerosotan investasi pertambangan. Update dari perkiraan-perkiraan tersebut akan dirilis Gubernur RBA pada hari Jumat ini bersama dengan pidato tentang perkiraan ekonominya dalam satu tahun ke depan.
"Pertumbuhan konsumsi diharapkan akan naik dari data-data terakhir, tetapi masih moderat. Kenaikan lebih jauh dalam sektor bisnis non-pertambangan juga kami harapkan," kata Lowe. "Walaupun tingkat pengangguran bergerak sedikit lebih tinggi baru-baru ini, pertumbuhan lapangan kerja full-time masih berbalik positif di akhir tahun 2016. Ke depan, indikator ini akan terus berekspansi."
AUD/USD naik tipis setelah rapat RBA ini, dengan diperdagangkan di angka 0.7669. Sedangkan AUD/NZD jeblok hingga satu persen ke angka 1.038 setelah Dolar New Zealand menguat berkat laporan Angka Harapan Inflasi.