Dolar New Zealand melonjak lebih dari setengah sen AS setelah Bank Sentral New Zealand (RBNZ) pada hari Kamis (23/07) ini memutuskan untuk kembali memotong tingkat suku bunganya (OCR) sebanyak seperempat basis poin. Dalam kesempatan yang sama, dinyatakan juga bahwa mata uang New Zealand harus diturunkan lagi dan mereka tak akan ragu untuk melakukan intervensi apabila dibutuhkan.
Kiwi mengalami kenaikan hingga 0.6647 per Dolar AS dari sebelumnya di 0.6578 sesaat sebelum rilis kebijakan moneter RBNZ tersebut. NZD/USD baru-baru ini diperdagangkan di kisaran 0.6641. Gubernur RBNZ Graeme Wheeler menurunkan suku bunga OCR sebanyak 25 basis poin ke angka 3 persen dengan alasan melemahnya outlook perekonomian dan rendahnya inflasi. Kebijakan itu sesuai dengan ekspektasi sebagian besar pelaku pasar.
Dolar New Zealand Harus Dilemahkan
Wheeler, mewakili bank sentral, menegaskan bahwa mata uang New Zealand sedang berada pada level yang tidak sesuai dengan basis fundamentalnya. Selain itu, pemotongan suku bunga harus dilakukan untuk melonggarkan kondisi moneter. "Depresiasi mata uang akan mendukung daya saing sektor ekspor dan impor, (oleh karena itu) depresiasi lebih jauh dibutuhkan mengingat lemahnya harga komoditas ekspor," tutur Wheeler.
Di samping itu, dalam pernyataannya pagi tadi Wheeler juga menyinggung masalah properti New Zealand yang sedang timpang dengan mengatakan, "Harga rumah di Auckland terus mengalami kenaikan dengan cepat, namun, di luar Auckland, inflasi harga rumah secara umum masih rendah. Peningkatan aktivitas pembangunan (memang) sedang berjalan di wilayah Auckland, tapi masih butuh waktu untuk mengoreksi ketidakseimbangan yang terjadi di pasar perumahan."