EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,342.84/oz   |   Silver 27.51/oz   |   Wall Street 38,382.81   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,155.78   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   Data inflasi Eropa mulai menimbulkan pertanyaan mengenai pelonggaran ECB di bulan Juni, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD perlu menembus level 1.0750 untuk lanjutkan pemulihan, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Wunsch, ECB: Penurunan suku bunga di Juli tidak pasti, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD lanjutkan kenaikan efek berlanjutnya konflik timur tengah, 8 jam lalu, #Emas Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 16 jam lalu, #Saham AS

Terjungkalnya Pound Hebohkan Pasar Forex Awal Pekan

Penulis

Sterling mencuri perhatian pasar yang sebelumnya sibuk memperhatikan Dolar pekan lalu. Theresa May akan berpidato Selasa besok, masih dengan metode "Hard Brexit"-nya.

Seputarforex.com - Poundsterling merosot di bawah level 1.20 untuk pertama kalinya sejak flash-crash pada bulan Oktober lalu. Laporan tentang PM Inggris, Theresa May, yang akan memberikan sinyal soal rencana untuk berhenti menjadi anggota single market demi mendapat kendali penuh untuk imigrasi, makin kencang dan menjadi penyebab rubuhnya Sterling tersebut.

theresa-may

Di awal sesi perdagangan Senin (16/Jan) pagi ini, Sterling merosot terhadap hampir semua mata uang mayor. Bloomberg melansir dari Sunday Times bahwa May akan bersiap untuk menarik Inggris dari kawasan perdagangan bebas biaya di pasar tunggal. Pendekatan May ini tetap disebut Hard Exit oleh media-media internasional walaupun May tak nyaman dengan istilah tersebut.


Awas Flash-Crash Lagi

Sterling mencuri perhatian pasar yang sebelumnya sibuk memperhatikan Dolar pekan lalu. GBP/USD tenggelam ke low 1.1983, level rendah yang belum pernah terlihat lagi sejak flash-crash pada awal bulan Oktober silam. Saat berita ini ditulis, GBP/USD diperdagangkan di angka 1.2018. Euro naik 0.9 persen ke angka 0.8827 pound. Penurunan yang cukup parah juga diderita oleh Sterling kontra Yen Jepang dengan GBP/JPY yang terjun hingga 1.4 persen ke angka 137.65 yen.

"Walaupun jika nanti Pound pulih di sesi Eropa, realita hard Brexit belum sepenuhnya menunjukkan dampaknya," kata Sean Callow, Ahli Strategi Senior Westpac yang dikutip oleh Bloomberg. "Sangat sulit untuk melihat kemungkinan Pound dapat menghindar dari testing atau mungkin breaking seperti flash-crash (Oktober lalu) dalam beberapa minggu ke depan."


Pidato May Besok Masih Hard Exit

Para investor khawatir akan keputusan Inggris untuk keluar dari single market. Pasalnya, ekspor Inggris bisa terganggu dan para investor asing bukan tak mungkin akan menyingkir dari negara beribukota London tersebut. May pernah mengatakan bahwa ia akan memicu Article 60 dan memulai penarikan dari Uni Eropa pada akhir Maret mendatang. Investor dan pengusaha adalah pihak yang paling kebat-kebit atas rencana May tersebut.

Hari Selasa besok, May dijadwalkan akan kembali berpidato. Reuters memperkirakan, wanita nomor satu di Inggris itu akan menekankan pentingnya persatuan rakyat Inggris untuk mendukung hasil reverendum yang membuahkan voting 52 dibanding 48 persen agar Inggris keluar dari UE.

277170
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.