EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,377.53/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 6 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 7 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 10 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 12 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 6 jam lalu, #Saham AS

Terus Mendaki, Harga Minyak Tembus 50 Dolar Per Barel

Penulis

Harga minyak mentah masih terus mendaki ke sekitar level $50 per barel pada perdagangan sesi Asia pagi ini (5/26) setelah rilis data EIA tadi malam mengkonfirmasi telah terjadinya penurunan besar-besaran dalam persediaan minyak AS.

Harga minyak mentah masih terus mendaki ke sekitar level $50 per barel pada perdagangan sesi Asia pagi ini (5/26) setelah rilis data EIA tadi malam mengkonfirmasi telah terjadinya penurunan besar-besaran dalam persediaan minyak AS. Saat berita ditulis, harga minyak mentah AS berada di kisaran $49.83, sedangkan Brent menduduki $50.08 per barel.

ilustrasi

Data dari Energy Information Administration (EIA) yang merupakan bagian pengelola data di Departemen Energi Amerika Serikat menunjukkan terjadinya penurunan sebanyak 4.2 juta barel dalam persediaan minyak AS, sehingga total tertinggal 537.1 juta barel saja dalam sepekan yang berakhir tanggal 20 Mei. Angka-angka itu mengkonfirmasi data API yang dipublikasikan lebih awal, sekaligus merupakan penurunan terbesarnya dalam tujuh pekan terakhir.

Berkurang drastisnya persediaan minyak ditengarai berhubungan erat dengan anjloknya impor minyak. Laporan EIA mengindikasikan impor menyusut 4.7 persen ke 7.3 juta bph pekan lalu.

Dalam laporan yang sama juga tercatat persediaan gasolin meningkat sebanyak 2 juta barel, lebih tinggi dari perkiraan 1.1 juta barel. Namun demikian, persediaan hasil distilasi, termasuk solar, menurun sebesar 1.3 jutra barel.

Para analis yang diwawancarai The Wall Street Journal dan Reuters menilai tren output produksi yang lebih rendah dari ekspektasi akan membawa harga minyak mapan di atas $50 per barel. Namun, apresiasi indeks Dolar yang berada dekat posisi terkuatnya dalam dua bulan terhadap mata uang-mata uang lain berpotensi membatasi reli harga-harga komoditas. Selain itu, permintaan minyak perlu konsisten menguat agar reli harga minyak berlanjut.

265345
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.