EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 2 jam lalu, #Saham AS

Williams The Fed: Rate Cut Segera Sebagai Tindak Pencegahan

Penulis

Menurut John Williams, pemotongan suku bunga di awal sinyal tekanan ekonomi dapat menjadi vaksin yang mencegah dampak buruk inflasi terlalu rendah.

Seputarforex.com - Presiden The Fed untuk wilayah New York, John Williams, menyampaikan pidato yang menguatkan ekspektasi pemotongan suku bunga di akhir bulan ini. Menurut Williams, para pembuat kebijakan perlu segera menambah stimulus guna menanggulangi inflasi yang terlalu rendah saat suku bunga di dekat nol. Selain itu, mereka juga tidak boleh menunggu sampai kondisi yang parah benar-benar terjadi.

 

Pemotongan Suku Bunga Perlu Segera Dilakukan

Dalam pidatonya di pertemuan tahunan Central Bank Research Association di New York, Jumat (19/Juli) dini hari, Williams mengatakan bahwa salah satu pelajaran yang dapat diambil dari risetnya adalah, saat suku bunga dan inflasi rendah, maka pembuat kebijakan di bank sentral tidak boleh hanya bersikap waspada dan menunggu sampai masalah ekonomi benar-benar muncul.

"Lebih baik mengambil langkah pencegahan daripada harus menunggu bencana terjadi lebih dahulu," kata Wlliams. "Ketika yang Anda punya hanyalah stimulus yang banyak, maka yang harus dilakukan adalah bertindak cepat untuk menurunkan suku bunga, tepat saat (kemunculan) sinyal pertama yang menunjukkan adanya tekanan dalam ekonomi."

Dalam beberapa pekan terakhir, para pembuat kebijakan di bank sentral AS memang telah mengidentifikasi adanya masalah yang berpotensi mengganggu perekonomian di masa depan. Salah satu yang paling perlu diperhatikan adalah dampak perang dagang AS-China, terutama karena hal itu menyebabkan perlambatan inflasi.

"Makin rendah level rata-rata inflasi berarti semakin rendah pula level pemotongan suku bunga yang tersedia selama masa penurunan. Sehingga, akan membuat para pembuat kebijakan semakin sulit untuk mencapai target mereka," kata Williams.

Pemilik hak suara permanen dalam FOMC tersebut menambahkan bahwa memotong suku bunga dengan cepat saat menghadapi kondisi ekonomi yang sedang mengalami kemunduran, dapat menjadi vaksin bagi ekonomi dan melindunginya dari bahaya yang diakibatkan oleh inflasi terlalu rendah. Menyusul pidato Williams yang mendukung sikap dovish, Indeks Dolar AS melemah 0.40 persen dan diperdagangkan di 96.73 saat berita ini ditulis.

dxy

289307
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.