Yen tampak stabil pada hari Rabu (20/05) ini setelah diumumkannya angka pertumbuhan domestik bruto (GDP) Jepang kuartal satu tahun ini yang ternyata lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi. Meski demikian, laporan dari Jepang ini tak begitu berpengaruh pada pasar, karena fokus pasar masih pada negosiasi utang Yunani dengan para kreditor Uni Eropanya. USD/JPY menghuni level 120.70 atau naik tipis 0.01 persen setelah data ini dirilis.
Perekonomian Jepang berekspansi dalam laju yang tercepat dalam satu tahun pada Januari-Maret, namun pertumbuhan ini digelembungkan oleh data inventaris akibat investasi bisinis yang gagal untuk menghimpun momentum. Hal ini mengindikasikan bahwa ada kemungkinan stimulus bisa ditambahkan pada tahun ini.
Komentar Amari
Menteri Ekonomi Jepang, Akira Amari, mengatakan bahwa sementara perekonomian negara masih menunjukan pemulihan yang secara moderat, beberapa kelemahan masih terdapat pada capital expenditure (capex) karena sejumlah perusahaan masih sangat berhati-hati dalam membelanjakan cadangan uang tunai mereka. "Dalam hal sentimen, Jepang (dapat dikatakan) belum siaga deflasi," demkian diungkapkan Amari kepada reporter Reuters setelah data tersebut dirilis.
GDP kuartal pertama Jepang mengalami kenaikan 0.6 persen, untuk laju tahunan 2.4 persen. Peningkatan itu melebihi ekspektasi kenaikan sebanyak 0.4 persen kuartal-per-kuartal dan untuk laju tahun-ke-tahun sebanyak 1.5 persen. Selain itu, GDP Jepang kuartal ini telah melebihi GDP AS yang hanya mencetak kenaikan sebanyak 0.2 persen. Konsumsi swasta, yang mengambil bagian hingga 60 persen dari GDP, meningkat hingga 0.4 persen, sesuai dengan perolehan yang didapat selama bulan Oktober sampai Desember.