Yen masih tampak flat menguat pada Jumat (24/04) pagi ini di tengah perdagangan yang sepi setelah laporan data inflasi perusahaan jasa Jepang tercatat melemah di bawah ekspektasi. USD/JPY diperdagangkan pada 119.62 atau naik tipis 0.02 persen. Angka inflasi produsen jasa (PPI) Jepang mengalami kenaikan 3.2 persen, sedikit di bawah perolehan 3.3 persen yang diekspektasikan.
PPI Jasa Jepang Menurun
Indeks harga perusahaan jasa di antara berbagai sektor perusahaan-perusahaan Jepang yang lain, mengindikasikan gejala disinflasi dalam tren pasar yang menjual jasa. Tingkat kenaikan PPI jasa, yang menunjukkan perubahan dalam bisnis jasa yang diperuntukkan bagi pemerintah dan bisnis-bisnis lain, telah mengalami kemerosotan sejak akhir Agustus tahun lalu. Saat itu angka PPI jasa Jepang mengalami pertumbuhan hingga 3.6 persen tahun ke tahun. Angka tersebut sekarang menunjukkan pola disinflasi.
Laporan ekonomi dari Jepang yang dirilis kemarin adalah PMI Manufaktur Jepang, yang terkontraksi pada bulan April ini, untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun karena jebloknya pesanan domestik dan output, yang makin memicu keprihatinan akan pemulihan ekonomi Jepang yang kehilangan momentum. Indeks PMI Manufaktur Markit untuk Jepang melorot secara musiman ke 49.7 pada bulan April dari angka final 50.3 pada bulan Maret.
Malam tadi, Dolar AS mengurangi penguatannya akibat data pengangguran yang melonjak lebih tinggi dibandingkan ekspektasi dan jebloknya angka penjualan rumah baru. Walaupun laporan itu tidak serta merta membuat The Fed mengurungkan niatnya untuk menaikkan suku bunga, namun data tersebut cukup untuk menghapus cerahnya laporan penjualan rumah yang sudah ada (existing home sales) kemarin.
