EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,323.59/oz   |   Silver 27.35/oz   |   Wall Street 38,374.85   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,174.53   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   USD/CAD pertahankan pemulihan moderat, tetap di bawah level 1.3700 Jelang data AS, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD menembus ke segitiga simetris, naik ke dekat level 0.5950, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Bank Indonesia menaikkan suku bunga bulan April ke 6.25%, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF bertahan stabil di sekitar 0.9150, sejalan dengan level tertinggi enam bulan, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 13 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

Brexit Article 50, Bukan Menjual Rumor Membeli Fakta

Penulis

Ada tiga skenario pergerakan Sterling di esok hari. Ada bocoran bahwa pembicaraan yang sebenarnya dimulai pada bulan Juni mendatang.

Babak baru perekonomian Inggris akan segera dimulai. PM Theresa May direncanakan akan memicu Pasal 50 perjanjian Lisbon pada Rabu, 29 Maret 2017, besok. Sebuah hari yang dianggap bersejarah bagi perekomian dan perpolitikan Inggris setelah hampir 40 tahun berada di lingkaran Uni Eropa (EU).

 

Brexit

 

Namun demikian, pasar masih berspekulasi. Sterling masih diwacanakan negatif. Sterling bisa jatuh kembali, karena Brexit masih dianggap membebani Sterling.

Berikut adalah tiga skenario Sterling di esok hari.

1. Tidak ada sama sekali pergerakan yang signifikan.

Pada esok hari, pasar menganggap kesepakatan yang dilakukan PM Inggris, adalah baru tahap pembicaraan atau kesepakatan awal. Kesepakatan awal ini diharapkan menguntungkan bagi Inggris. Ada bocoran bahwa pembicaraan atau kesepakatan yang sebenarnya dimulai pada bulan Juni mendatang.

Dalam kasus ini, GBP/USD akan bergerak di wilayah 1.2630 dan kembali ke 12540.

2. Long Position.

Spekulasi terhadap pound sangat marak. Menurut data CFTC, para spekulan telah mencatat rekor untuk pembukaan posisi short terbatas. Faktor-faktor yang bisa mendukung untuk melakukan hal ini adalah, sebuah pesan damai dari PM Inggris dan respon positif dari pejabat Eropa, Donald Tusk. Hal ini yang bisa meringankan kekhawatiran dan ketegangan kedua belah pihak. Bahkan jika negosiasi tidak segera dimulai, nada konstruktif dari kedua belah pihak bisa memulai pergerakan Sterling.

Dalam hal ini, GBP / USD bisa mengincar harga 1.2790. Ini adalah harga rendah pertama pasca Brexit. Selanjutanya ada Resistensi yang menanti di 1.2850 dan kemudian 1.30.

3. Short Position.

Brexit masih dianggap berita buruk. Serupa dengan skenario kedua, namun efeknya bisa negatif. Jika ada sikap keras dari PM Inggris untuk keluar dari Lingkaran EU, maka Inggris harus siap menerima konsekuensi. Dan jika ada respon negatif dari Pejabat Eropa, hal ini bisa memperburuk situasi. Sterling akan melemah tajam.

GBP/USD bisa jatuh tajam ke 1.2415 sebagai Support awal. Selanjutnya ke 1.2360 - 12250 - 1.21 dan 1.20.

Dan saat penulisan berita ini pada Selasa (28/3), GBP/USD diperdagangkan di 1.2576.

 

Bagaimana menurut Anda mengenai artikel diatas? Silahkan menuliskan komentar Anda di bawah ini. Anda juga bisa mengajukan pertanyaan di halaman Tanya Jawab kami.

278260
Penulis

Mulai terjun di dunia trading akhir tahun 2009. Pertama kali belajar konsep Money Management dari seorang trader Jepang, kemudian berlanjut otodidak. Strategi trading berpatokan pada level Support dan Resistance (Supply and Demand), dengan dasar High Low yang pernah terjadi, ditunjang range market yang sedang berlangsung dan pembatasan risiko.