RoboForex, sebuah broker yang teregulasi di New Zealand, kemarin mengumumkan perubahan jadwal trading untuk pair mata uang USD/RUB. Dalam situs broker tersebut disebutkan bahwa mulai tanggal 17 Desember hari ini, dari pukul 9 pagi hingga 6 sore waktu server, USD/RUB akan diperdagangkan hanya dalam mode "Close only". Artinya, trader hanya akan bisa melakukan close position tanpa bisa open position selama waktu tersebut.
Setelah batas waktu pukul 6 sore, leverage USD/RUB ditetapkan dengan nilai 1:10 saja. Perlu diketahui bahwa perubahan ini akan mempengaruhi semua posisi tanpa memedulikan pada pukul berapa open position dilakukan. Broker RoboForex sendiri merekomendasikan para kliennya untuk mengurangi volume open position pada instrumen tersebut dan melakukan perubahan pengaturan pada EA apabila diperlukan.
Jadwal Trading USD/RUB RoboForex
Likuiditas pair USD/RUB akan dikurangi secara signifikan dan sangat dibatasi dengan jadwal perdagangan pada jam yang telah ditentukan tersebut di atas. Dan mulai tanggal 31 Desember 2014 hingga 11 Januari 2015, pair tersebut tidak bisa digunakan untuk bertrading sama sekali. Jadwalnya adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 sampai 11 Januari 2015 - tidak ada trading sama sekali.
12 Januari 2015 – trading dimulai pada pukul 9 pagi waktu server.
Dan mulai tanggal 12 Januari itu, USD/RUB akan tersedia dan dapat ditradingkan seperti biasa. RoboForex mengingatkan bahwa level likuiditas pair USD/RUB kemungkinan akan berdampak pada kenaikan spread. Oleh karena itu, klien diharapkan dapat melakukan pertimbangan sebelum bertrading dengan cross rubel Rusia.
Pada dasarnya, RoboForex bukanlah satu-satunya broker yang melakukan perubahan aturan terhadap instrumen USD/RUB-nya. Broker-broker lain seperti Dukascopy, Alpari RU, e-Toro, dan FXCM pun melakukan hal serupa atau bahkan menghentikan sementara perdagangan pada pair-pair cross dengan Rubel. Penyebabnya adalah kejatuhan nilai tukar Rubel terhadap Dolar AS yang dalam tahun ini saja telah merosot lebih dari 50% dan mengakibatkan kesulitan likuiditas di bank-bank Rusia.
Akhir-akhir ini, perekonomian Rusia memang sedang terpuruk akibat melorotnya harga minyak dan sengketa dengan Ukraina, sehingga blok Barat menjatuhkan sanksi ekonomi pada Rusia. Kondisi seperti ini memunculkan spekulasi bahwa pemerintahnya akan mengimplementasikan pengendalian terpusat (Capital Control). Jika benar terjadi, maka bisa jadi broker forex akan berhenti memperdagangkan Rubel Rusia sepenuhnya.
Informasi selengkapnya mengenai broker forex dapat dilihat di Review Broker.