Advertisement

iklan

EUR/USD 1.085   |   USD/JPY 150.340   |   GBP/USD 1.269   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,155.52/oz   |   Silver 25.15/oz   |   Wall Street 38,842.81   |   Nasdaq 16,013.91   |   IDX 7,336.75   |   Bitcoin 67,548.59   |   Ethereum 3,517.99   |   Litecoin 87.11   |   Pound Sterling menghadapi Sell-Off saat sentimen pasar melemah dalam pekan yang penuh peristiwa penting, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.8890 di tengah sikap hati-hati di pasar jelang keputusan The Fed, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BoJ akhiri suku bunga negatif, RBA pertahankan kebijakannya, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Emas masih berada di dalam area down trend channel dan tertahan di resistance, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   McDonald's (NYSE:MCD) mengalami masalah teknologi global yang signifikan pada hari Jumat, menyebabkan gangguan operasional di berbagai lokasi internasional, termasuk AS, Australia, Inggris, Jepang, dan Hong Kong, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,207, sementara Nasdaq 100 turun 0.3% menjadi 18,181 pada pukul 19:06 ET (23:06 GMT). Dow Jones turun tipis menjadi 39,218, 12 jam lalu, #Saham AS   |   Michael S. Dell, CEO Dell Technologies Inc (NYSE: DELL), baru-baru ini telah menjual sejumlah besar saham di perusahaan tersebut. Ia membuang saham senilai lebih dari $145 juta dalam serangkaian transaksi, 12 jam lalu, #Saham AS   |   Reddit dan YouTube Google menghadapi tuntutan hukum yang meminta mereka bertanggung jawab karena membantu memungkinkan supremasi kulit putih membunuh 10 orang kulit hitam pada tahun 2022, 12 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Defensif Di Tengah Risiko Government Shutdown

Penulis

Indeks Dolar AS berupaya merangkak naik lagi di sesi Eropa hari Rabu ini (17/Januari), sedikit di atas level terendah tiga tahunnya.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex.com - Indeks Dolar AS berupaya merangkak naik lagi di sesi Eropa hari Rabu ini (17/Januari), sedikit di atas level terendah tiga tahunnya. Namun demikian, para pelaku pasar berfokus pada potensi risiko yang muncul apabila terjadi penutupan kantor-kantor pemerintah Amerika Serikat akibat kegagalan legislasi anggaran (government shutdown) yang kemungkinan terjadi pada hari Sabtu besok.

Dolar AS

 

Persetujuan Anggaran Terganjal Perkara Imigran

Ketegangan politik baru menyeruak di Washington gara-gara komentar terkini Presiden Donald Trump terkait imigran. Kemarin, Senator Dick Durbin dari partai Demokrat mengungkapkan bahwa Trump berulangkali menggunakan julukan kasar "shithole countries" saat membicarakan negara-negara Afrika dan Haiti dalam rapat mengenai program dukungan adaptasi imigran anak-anak (Deferred Action for Childhood Arrivals/DACA). Trump menepis tuduhan menggemparkan tersebut, tetapi masih bersikeras hanya akan membantu DACA jika anggaran juga memberikan alokasi untuk mendirikan tembok di perbatasan dengan Meksiko.

Menyusul kabar tersebut, banyak anggota partai Demokrat telah menyatakan bahwa mereka tidak akan memberikan suaranya pada voting anggaran negara di hari Jumat mendatang. Padahal, pengesahan anggaran dibutuhkan untuk menghindari government shutdown per hari Sabtu, dan Trump membutuhkan beberapa suara dari partai Demokrat guna meloloskan rencana anggaran tersebut, karena suara partai Republik pendukungnya saja tak memadai.

 

Melaju Karena Euro Mengendur

Saat berita ditulis, Indeks Dolar AS terlihat naik 0.27% ke 90.70, meski pagi tadi sempat menyentuh low pada 90.11. Pemulihan Dolar terutama disebabkan karena penurunan Euro akibat komentar dovish dari Wapres Bank Sentral Eropa, Vitor Constancio. EUR/USD berada pada posisi -0.35% di 1.2216 saat berita dirilis.

Sementara itu, USD/JPY naik 0.24% ke 110.70, dan GBP/USD mengambang di sekitar 1.3800. Pasangan mata uang USD/CAD juga masih statis pada kisaran 1.2439 menjelang pengumuman hasil rapat kebijakan Bank Sentral Kanada pukul 22:00 WIB nanti malam. Kanada diekspektasikan menaikkan suku bunga, atau setidaknya menyampaikan petunjuk mengenai kapan tepatnya mereka akan melakukan pengetatan moneter dalam tahun ini.

281990
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.