EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 156.530   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,338.13/oz   |   Silver 27.24/oz   |   Wall Street 38,262.07   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,036.08   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   USD/CHF menguat di atas level 0.9100, menjelang data PCE As, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 21 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 21 jam lalu, #Saham AS

Dolar Gugup Menantikan Laporan CPI AS

Penulis

Trader saat ini fokus pada data CPI AS yang akan diterbitkan malam nanti. Terutama setelah notulen FOMC yang dirilis kemarin menyoroti lambannya inflasi AS.

Seputarforex.com - Dolar AS bergerak turun di sesi perdagangan Jumat (13/Okt) siang ini karena yield obligasi US Treasury masih berada di dekat level rendah, menantikan laporan inflasi AS malam nanti. Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap mata uang-mata uang mayor, naik tipis 0.06 persen ke angka 93.074.

dolar-euro-yen

"Pergerakan indeks Dolar minggu ini lebih dikarenakan oleh koreksi ke pergerakan besar yang telah terbentuk pada bulan September," kata Marc Chandler, Kepala Ahli Forex di Brown Brothers Harriman, yang dikutip dari Businesstimes. "Pada intinya, indeks Dolar korektif karena pasar menunggu sinyal-sinyal baru."

USD/JPY tampil menurun hari ini ke angka 112.120, dan berada dalam jalur penurunan 0.3 persen minggu ini. Greenback seringkali lebih diminati sebagai risk appetite oleh para investor, dibandingkan dengan Yen. Namun, respon Dolar AS terhadap kenaikan Nikkei ke level tinggi 21 tahun pada minggu ini rupanya terbatas.

EUR/USD naik 0.15 persen ke angka 1.1848 kemudian menurun tipis saat berita ini ditulis, menuju ke kisaran 1.1831. Sepanjang pekan ini, pair tersebut sudah menghimpun kenaikan sebanyak 1 persen, terutama setelah kekhawatiran mengenai Catalonia mereda.

 

Berharap Perlambatan Inflasi AS Hanya Sementara

Trader saat ini fokus pada data CPI AS yang akan diterbitkan malam nanti. Notulen FOMC yang dirilis kemarin menyoroti lambannya inflasi AS. Bahkan sejumlah pejabat The Fed menyarankan untuk sedikit lebih bersabar dalam menaikkan suku bunga, demi memastikan bahwa perlambatan inflasi saat ini memang bersifat sementara.

The Fed sudah menaikkan suku bunganya dua kali tahun ini. CME Group's FedWatch tool memasang persentase kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember sebesar 88 persen.

"PPI AS (yang dilaporkan kemarin malam) sudah menunjukkan sinyal-sinyal inflasi, setidaknya dalam level produsen. Selanjutnya kita akan menyaksikan data CPI," kata Bill Northey, Kepala Investasi di U.S. Bank Wealth Management, yang dikutip oleh Reuters.

"Ada sejumlah sinyal yang baru timbul, yang menunjukkan bahwa ada tekanan dalam pembentukan inflasi, tetapi dengan memperhatikan poin-poin dalam data, kita harus mengakui bahwa ini akan menjadi rangkaian data yang cukup noisy," tambah Northey merujuk pada dampak badai Harvey dan Irma yang melanda AS.

280575
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.