EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,091.47   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 2 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 2 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Emas Catat Penurunan Mingguan Kedua Pasca Fed Rate Hike

Penulis

Emas sedikit naik di akhir pekan setelah efek kenaikan suku bunga Fed mereda, namun berpotensi akan terus turun bila prospek FED Rate Hike ketiga di tahun 2017 semakin tinggi.

Harga Emas berupaya bangkit sepanjang sesi Perdagangan hari Jumat (16/6) setelah Investor beranggapan bahwa efek aksi sell-off pasca Fed Rate Hike telah usai. Di satu sisi, Dollar AS yang sedikit melemah juga ikut mendorong logam mulia berwarna kuning tersebut naik akhir pekan ini.

Emas Catat Penurunan Mingguan Kedua

Meski harga Emas mencatatkan kenaikan dengan diperdagangan pada level $1,255.7 per ounce pada pukul 20:12 WIB malam ini, namun berada di jalur penurunan mingguan kedua. Emas telah anjlok 3 persen lebih dari posisi $1,295.97 per ounce (6 Juni) saat Investor menanti pengumuman Rate Hike oleh Fed.

Sementara itu, harga Emas Berjangka AS mencatatkan kenaikan $1,256.2 per ounce setelah melemah tajam dalam beberapa hari terakhir, khususnya setelah Bank Sentral AS resmi melakukan Rate Hike kedua di tahun 2017 sebesar 25 basis poin pada hari Rabu kemarin.

 

Komentar Ekonom Terhadap Harga Emas

"Investor Emas ditakutkan oleh statement bernada Hawkish oleh FOMC terkait outlook di masa mendatang (Prospek Rate Hike lanjutan) sehingga memicu Investor melikuidasi posisi mereka di pasar Komoditas baik Futures maupun Bursa," ucap Analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Apalagi setelah rilis data Jobless Claims pada hari Kamis kemarin menunjukan pasar tenaga kerja terus membaik –menambah ketakukan Investor Emas untuk menahan posisi buy mereka– yang berdampak pada naiknya prospek Rate Hike Fed ke-3 tahun 2017.

Namun, Hansen menambahkan, diperlukan data fundamental AS yang kuat secara konsisten untuk memberikan arahan pada Market. Di luar itu, maka Emas berpotensi akan Sideways dengan kondisi sedikit negatif.

"Jika seandainya Fed kembali melakukan Rate Hike (ketiga) maka hal itu bisa menghambat kenaikan Emas hingga akhir tahun 2017 nanti," ucap Analis Commerzbank dalam sebuah pernyataan tertulis.

"Secara teknikal maka untuk saat ini berdasarkan Time Frame Daily, Emas berada sedikit di atas garis MA 100 pada kisaran 1,245 hingga 1,250," ucap Alex Thorndike, trader di MKS PAMP.

Logam mulia lain seperti Perak mencatatkan kenaikan 0.1 persen dan berada di level $16.73. Harga Perak telah turun 2.5 persen sepanjang pekan ini, mencatatkan penurunan terbesar dalam kurun waktu 6 pekan terakhir. Sedangkan Palladium berada di level $876.2 atau turun 0.3 persen, menjadi penurunan mingguan pertama sejak 4 pekan terakhir.

279341
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.