Seputarforex.com - Euro tergelincir ke level rendah satu bulan di sesi perdagangan Selasa (26/Sep) sore ini dan menjadi hari-hari terburuknya sejauh tahun ini. Para investor khawatir jika masalah pembentukan koalisi di Jerman akan berdampak buruk pada perekonomian dan menyeret Zona Euro ke masalah kesulitan integrasi.
Angela Merkel, yang telah memenangi kursi kanselir Jerman untuk keempat kalinya, sedang menghadapi dilema karena partainya tidak mendapat suara mayoritas di parlemen. Selain itu, partai sayap kanan yang anti imigran mulai mendapat tempat di parlemen, sehingga menantang solidnya koalisi pemerintahan Merkel nantinya.
Kendala Usulan Fiscal Union Presiden Prancis
Kemarin, Merkel juga mengeluarkan catatan khusus untuk menanggapi seruan Prancis mengenai Persatuan Fiskal (fiscal union). Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menginginkan perombakan fundamental di seluruh Zona Euro. Salah satu gagasannya adalah menciptakan anggaran khusus Zona Euro dan menunjuk Menteri Keuangan khusus untuk menangani 19 negara tersebut. Macron akan memaparkan lebih rinci gagasannya tersebut di Paris pada hari ini.
Persoalannya, hasil Pemilu Jerman kemarin membuat Merkel harus melibatkan partai Demokrat Liberal (FDP) untuk mendiskusikan gagasan Macron tersebut. Padahal, FDP dikenal sebagai partai yang melayangkan kritik pada usulan kebijakan tersebut. Hal ini membuat para investor khawatir usulan Macron tersebut tidak dapat terwujud.
EUR/USD diperdagangkan pada kisaran 1.1821 saat berita ini ditulis, setelah sempat menyentuh anngka 1.1811 dalam sesi perdagangan pagi di London. Hari Senin kemarin, EUR/USD mengumpulkan penurunan hingga mencapai 0.9 persen, terpanjang sejak bulan Desember. Di sisi lain, EUR/JPY menurun 0.21 persen ke angka 132.09.
Pernyataan Mario Draghi
Sentimen terhadap Euro juga terpukul oleh pernyataan Presiden ECB, Mario Draghi, kemarin. Draghi memang mengakui bahwa inflasi Zona Euro memang menguat akhir-akhir ini. Namun, ia juga masih menyertakan kalimat yang menunjukkan bahwa ketidakpastian volatilitas mata uang tidak bisa dikesampingkan. Oleh sebab itu, pelonggaran moneter mungkin masih dibutuhkan.
"Euro terapresiasi sejak Pemilu Prancis, karena terangkat oleh ide fiscal union yang diusung oleh Macron," kata Thu Lan Nguyen, analis yang dikuti Reuters. "(Sayangnya) Sekarang ini Jerman sedang dilanda ketidakpastian oleh hasil Pemilu."