Seputarforex.com - Harga emas menggeliat pada sesi perdagangan Asia Rabu pagi ini (20/September) meski belum menunjukkan perubahan signifikan. Pasar masih menantikan rapat kebijakan bank sentral Amerika Serikat pekan ini sebelum mengambil keputusan investasi, sementara ketegangan geopolitik dunia masih membayangi.
Saat berita ini ditulis, harga emas dalam pasangan XAU/USD diperdagangkan naik ke kisaran 1312.75, beranjak dari level rendah tempatnya terpuruk kemarin. Demikian pula harga emas berjangka di COMEX naik sekitar 0.39% ke $1,315.68 per troy ons, menjauh dari level rendah tiga pekannya pada $1.308.10 tempatnya tenggelam di hari Senin.
Harga emas Antam di LM Jakarta Pulogadung dihargai Rp609,000 per gram, setelah sebelumnya sempat tergelincir ke Rp607,000. Sedangkan harga buyback kini dipatok pada Rp548,000 per gram.
AS Akan Musnahkan Korut, Jika...
Pada Selasa malam, Presiden Donald Trump menyampaikan pidato berapi-api di forum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Berbicara mengenai Korea Utara, ia mengatakan, "Manusia roket itu (julukan Trump untuk Kim Jong-Un -red) sedang dalam misi bunuh diri."
Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat akan memusnahkan Korea Utara, jika negara yang beribukota di Pyongyang itu memulai aksi militer terhadap negara lain yang berdaulat. Selain mengancam Korea Utara, dalam kesempatan yang sama ia juga mengutarakan kegusarannya mengenai Iran dan Venezuela.
Menantikan Rapat Kebijakan Bank Sentral AS
Saat ini, pasar keuangan global tengah menantikan rilis keputusan moneter terbaru dari bank sentral AS (Federal Reserve/FED) yang akan diumumkan seusai rapat kebijakannya (Federal Open Market Committee Meeting/FOMC Meeting) pada hari Rabu malam mendatang.
Bank sentral paling berpengaruh di dunia itu diperkirakan takkan merubah suku bunganya. Namun, ada sejumlah poin lain yang akan diperhatikan pasar. Diantaranya:
- FED kemungkinan bakal mulai melakukan penjualan atas obligasi dan sekuritas lain yang disimpannya dalam rangka penyusutan neraca keuangan (balance sheet). Pasar akan mengamati kapan tepatnya kebijakan ini dilancarkan.
- Secara berkala, FED memperbarui outlook ekonominya. Dalam hal ini, pasar akan menilik rilis proyeksi inflasi AS terbaru; apakah lebih tinggi (direvisi naik) atau lebih rendah (direvisi turun).
- Pimpinan FED, Janet Yellen, akan menggelar konferensi pers pasca rapat, di mana ia diharapkan menyampaikan petunjuk mengenai perubahan suku bunga acuan AS. Apabila ia terdengar hawkish (pro kenaikan suku bunga dalam waktu dekat), maka biasanya dapat menguatkan kurs Dolar AS dan melemahkan Emas. Sebaliknya, bila ia terdengar dovish (kontra kenaikan suku bunga), maka cenderung akan menguatkan Emas dan melemahkan Dolar AS.
Kurs Dolar AS terpantau sedikit melemah hari Rabu ini dibanding kemarin. Indeks Dolar mengambang di kisaran 91.760 per 14:40 WIB, melandai dari 91.793 pada penutupan perdagangan hari Selasa.