EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,146.98   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 4 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 4 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Naik Tipis, Nantikan Rilis Data Penting AS

Penulis

Harga emas hari Kamis hari ini (02/05) di sesi perdagangan sesi Asia naik tipis seiring dengan para investor masih berfokus dan berjaga-jaga terkait rencana the Fed untuk menaikkan suku bunga AS bulan Juni ini. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan pada kisaran level harga 1,215 dolar AS.

Harga emas hari Kamis hari ini (02/05) di sesi perdagangan sesi Asia naik tipis seiring dengan para investor masih berfokus dan berjaga-jaga terkait rencana the Fed untuk menaikkan suku bunga AS bulan Juni ini. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan pada kisaran level harga 1,215 dolar AS.

harga emas nail tipis

Disamping itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, emas futures untuk pengiriman bulan Agustus naik ke 1,217 dolar AS per troy ons, mengalami kenaikan sebesar 0.22 persen. Sedangkan, perak futures untuk pengiriman bulan Juli naik signifikan ke 16.00 dolar AS per troy ons, naik sebesar 0.46 persen dan tembaga futures turun sebesar 0.22 persen menjadi 2.068 dolar AS per pound.


Rilis Data PMI Manufaktur ISM AS

Selama sesi perdagangan hari Rabu malam kemarin, harga emas turun, mengahapus adanya kenaikan di sesi sebelumnya. Kondisi tersebut terjadi akibat dari Institute for Supply Management (ISM) menyatakan bahwa indeks manufaktur AS bulan Mei naik sebesar 0.5 poin menjadi 51.3 diatas perkiraan konsesus sebelumnya 50.6. Sayangnya, indeks untuk new orders menurun sebesar 0.1 persen menjadi 55.7, sementara export orders tidak berubah, tetap di level 52.5.

Meskipun emas mengalami kenaikan, tapi harga emas masih beradi level harga rendah dan logam mulia ini bisa jadi akan menuju ke level terendahnya dalam bulan Juni ini setelah mengalami penurunan sebesar lima persen ditengah- tengah kuatnya data manufaktur AS. Disamping itu, menguatnya data manufaktur AS membuat potensi kenaikan suku bunga AS oleh the Fed bulan Juni atau bulan Juli semakin besar.

 

Kuatnya Indikasi Kenaikan Suku Bunga AS

Pada dua minggu lalu, para pejabat pembuat kebijakan the Fed dan merupakan anggota FOMC telah membuat pernyataan dengan indikasi kuat bahwa mereka kemungkinan akan menaikkan suku bunga jangka pendek di AS ketika melihat data-data perekonomian di AS menunjukkan perbaikan. Pada hari Jumat pekan lalu misalnya, ketua the Fed Janet Yellen dalam pidatonya di Harvard University menyatakan, kenaikan suku bunga jangka pendek bisa jadi segera diberlakukan dalam waktu dekat apabila kondisi ekonomi AS terus membaik.

Sementara itu, pada hari Jumat besok, para investor akan memberikan perhatian mereka terhadap rilis data Non Farm Payrolls AS bulan Mei untuk mengetahui tanda dan sinyal terkait dengan kepastian kapan kenaikan suku bunga AS lebih lanjut.

Seperti yang sudah diketahui, setiap ada kenaikan suku bunga AS, akan menyebabkan harga emas cenderung bearish (turun). Selain itu, keputusan the Fed untuk menaikkan suku bunga juga akan membuat harga emas bersaing ketat dengan aset berimbal balik bunga.

 

265771
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.