Seputarforex.com - Harga emas merosot makin dalam pada hari Rabu kemarin hingga sesi perdagangan Kamis pagi ini (28/September), di tengah penguatan kurs Dolar AS. Ekspektasi pasar mengenai kondisi ekonomi negeri Paman Sam membaik, didukung oleh data-data ekonomi terbaru, pernyataan pejabat bank sentral AS, serta rilis rencana perombakan pajak. Sebagai komoditas yang diperdagangkan di pasar internasional dalam Dolar AS, Emas sensitif pada perubahan-perubahan semacam ini.
Harga Logam Mulia Diperdagangkan Beragam
Harga Emas Berjangka untuk pengiriman bulan Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange secara bertahap jatuh hingga lebih dari 1%, dan masih berada di level rendah lima pekan saat berita ini dirilis. Gold Spot XAU/USD kini berada di kisaran 1282.95. Harga Emas Antam pun selip lagi sebanyak Rp2,000 ke Rp605,000 per gram, dengan buyback dipatok pada Rp543,000 per gram.
Logam mulia lainnya menunjukkan performa sedikit lebih baik. Harga Perak tercatat ditutup naik tipis 0.31% ke 16.93 kemarin, sedangkan harga Platinum merangkak 0.14% ke 926.03.
Perombakan Sistem Pajak Bisa Lebih Cepat
Situasi ini tak lepas dari sederetan data ekonomi dari Amerika Serikat yang memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunganya di akhir tahun 2017. Kemarin, pernyataan dari pimpinan bank sentral, Janet Yellen, telah mengindikasikan bahwa kebijakan moneter yang berdampak global tersebut dapat dilakukan dalam waktu dekat, meski inflasi masih di bawah target.
Laporan Pending Home Sales bulan Agustus tercatat minus 2.6% MoM, dengan angka aktual yang bukan hanya di bawah ekspektasi, tetapi juga terendah sejak Januari 2016. Namun demikian, data Durable Goods Orders di bulan yang sama mengalami peningkatan sebesar 1.7% MoM, lebih baik dibanding estimasi kenaikan 1% yang diprediksikan sebelumnya. Goods Orders Non Defense Ex Air (pesanan barang modal di luar perangkat militer dan pesawat) yang merupakan barometer rencana anggaran belanja perusahaan-perusahaan manufaktur AS, juga meningkat 0.9% MoM, melampaui ekspektasi 0.3% maupun kenaikan 1.1% pada bulan lalu.
Sementara itu, perwakilan Partai Republik di Kongres AS bersama dengan Gedung Putih telah mengungkap rencana reformasi pajak dalam sebuah proposal yang secara signifikan memangkas besaran pajak untuk berbagai perusahaan besar. Karenanya, berkembang ekspektasi bahwa perombakan pajak yang dijanjikan oleh Presiden Donald Trump akan bisa diimplementasikan lebih cepat.