EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,174.72   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 4 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Inflasi Eropa Juni Sedikit Melambat, Euro Hapus Gain

Penulis

Kantor Stastistik Uni Eropa memprakirakan inflasi di 19 negara kawasan tumbuh 1.3 persen secara y/y hingga bulan Juni, lebih rendah dari pertumbuhan 1.4 persen y/y hingga bulan Mei lalu.

Inflasi zona Eropa tumbuh lebih rendah pada bulan Juni y/y, berdasarkan data estimasi yang dipublikasikan oleh EuroStat pada hari Jumat (30/6) sore WIB. Kenaikan harga Energi yang relatif lesu, membuat trend Inflasi melambat bila dibandingkan periode Mei 2017.

Inflasi Eropa

Kantor Stastistik Uni Eropa memperkirakan harga konsumen (inflasi) di 19 negara kawasan tumbuh 1.3 persen secara y/y hingga bulan Juni, lebih rendah dari pertumbuhan 1.4 persen y/y hingga bulan Mei lalu dan jauh lebih lambat dari 1.9 persen y/y di bulan April.

Meski melambat, namun data estimasi Inflasi Eropa yang rilis sore ini setidaknya masih lebih baik dibandingkan ekspektasi ekonom melalui jajak pendapat Reuters sebelumnya yabg memprediksi akan melorot hingga 1.2 persen.

Sedangkan Core Inflasi tumbuh 1.1 persen setelah tumbuh 0.9 persen pada periode Mei. Sekaligus melewati estimasi pertumbuhan 1.0 persen berdasarkan polling Reuters.

Bank Sentral Eropa (ECB) memang menghendaki inflasi berada di bawah namun dekat dengan target 2 persen secara jangka menengah. Untuk itu, ECB telah membeli milyaran Euro obligasi pemerintah pada pasar sekunder untuk menyuntikkan stimulus guna mempercepat pertumbuhan ekonomi.

 

Pasar Menanti Keputusan “Pengetatan” Moneter ECB

Setelah ekonomi dirasa tumbuh cukup baik, Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi beberapa hari yang lalu menaikkan prospek pengetatan kebijakan moneter. Memang ECB akan memutuskan apakah tetap memperpanjang atau mengurangi program pembelian aset 2.3 Triliun Euro tahun depan pada bulan September 2017 mendatang.

"Kami memprediksi ECB akan mengumumkan penyesuaian berikutnya terhadap kebijakan pada musim gugur (September) dalam bentuk menurunkan volume pembelian aset untuk awal 2018 dan umumnya merupakan proses yang bertahap," ucap Ekonom Nordea, Tuuli Koivu.

"Jika rilis Inflasi Inti Eropa sedikit lebih tinggi akan mendorong komunikasi lanjutan akhir tahun untuk mengenai jalan keluar (program stimulus)," Tuuli Koivu menambahkan.

Mata uang tunggal Euro lantas melemah cukup dalam pasca rilis data Inflasi yang tidak cukup menggembirakan tersebut. Euro sempat melemah 0.39 persen, menyentuh level terendah harian 1.1391 dan kini pada pukul 18:26 WIB pair EUR/USD berada di level 1.1409.

279447
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.