Pada hari selasa (1/11) sejak sesi Asia hingga memasuki sesi New York, harga Emas terus melambung sebagai dampak atas perlemahan dollar AS menjelang statement FOMC yang diikuti pengumuman suku bunga acuan The Fed hari kamis dini hari besok. XAU/USD tercatat menanjak sebanyak 0.86 persen sepanjang hari ini.
Sebagian analis menyebutkan bahwa momentum emas untuk menguat cukup terbatas karena fokus investor sekarang ini tertuju pada pengumuman hasil pertemuan FOMC. Pelaku pasar menyadari bahwa probabilitas kenaikan suku bunga The Fed bulan ini sangat tipis sehingga lebih berharap mendapatkan petunjuk lebih terhadap kemungkinan Rate Hike pada bulan Desember mendatang.
Investor Emas Berhati Hati Jelang Pemilu Presiden AS
Penguatan emas sepanjang hari selasa ini disebabkan oleh karena sebagian besar pelaku pasar meninggalkan aset beresiko menjelang pemilu Presiden AS pekan depan. Volatilitas kemungkinan besar akan meningkat seiring dengan kekhawatiran investor terhadap kemungkinan kemenangan Donald Trump mengingat sang rival, Hillary Clinton terjebak dalam masalah hukum yang melibatkan FBI dan berpotensi mengikis dukungan terhadap istri mantan presiden AS, Bill Clinton tersebut.
Faktor lain yang memberikan dorongan kepada Emas untuk menguat dikarenakan pelemahan greenback. Indeks Dollar AS yang mengukur kekuatan terhadap 6 mata uang utama dunia lainnya pun melemah cukup tajam dimana sempat menyentuh 97.97.
Pada saat berita ini diturunkan, Emas diperdagangkan pada harga 1286.46 dollar AS per troy ounce dan berpotensi kembali menguat menjelang pengumuman FOMC Kamis dini hari. Emas juga berpeluang terus menguat hingga diketahui secara pasti Presiden AS yang baru pada pemilu pekan depan.