EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 19 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 19 jam lalu, #Saham AS

Kepercayaan Konsumen AS Desember Merosot Tajam

Penulis

Indeks Kepercayaan Konsumen AS yang dirilis oleh lembaga Conference Board dilaporkan menurun cukup tajam, meraih rekor level tertinggi 17 tahun pada bulan sebelumnya.

Indeks Kepercayaan Konsumen AS untuk bulan Desember yang dirilis oleh lembaga Conference Board pada hari Rabu (27/Desember) dilaporkan menurun cukup tajam setelah pada periode bulan sebelumnya meraih rekor level tertinggi 17 tahun. Penurunan tingkat kepercayaan konsumen Negeri Paman Sam tersebut diikuti oleh revisi turun angka indeks untuk bulan November.

Kepercayaan Konsumen AS Desember

 

Penilaian Konsumen Cukup Beragam

Conference Board mempublikasikan data Consumer Confidence AS bulan Desember yang menurun hingga level 122.1 dari level 128.6 di bulan November. Rilis data malam ini lebih buruk dibandingkan ekspektasi ekonom melalui sebuah jajak pendapat sebelumnya yang memprediksi kepercayaan konsumen AS bulan Desember akan turun tipis di level 128.2

"Kepercayaan Konsumen mengalami kemunduran di bulan Desember, setelah meraih level tertinggi 17 tahun pada periode sebelumnya", ucap Lynn Franco, Direktur Indikator Ekonomi di Conference Board.

"Penurunan kepercayaan disebabkan oleh prospek sektor bisnis dan pekerjaan yang agak kurang optimis di Desember dan beberapa bulan mendatang, meski terjadi peningkatan secara moderat indeks kepercayaan konsumen untuk saat ini (Current Condition)," tambah Lynn Franco.

Survey yang dilakukan terhadap 5,000 konsumen rumah tangga AS pada tanggal 15 Desember lalu menghasilkan sebuah penilaian untuk kondisi ekonomi saat ini dalam kondisi "membaik" meningkat tipis dari 35.0 persen menjadi 35.2 persen.

Sementara itu, penilaian konsumen terhadap kondisi pasar tenaga kerja cukup beragam. Konsumen yang mengaku mudah mendapatkan pekerjaan turun dari 37.5 persen menjadi 35.7 persen, lalu konsumen yang mengatakan sulit mendapatkan pekerjaan juga mencatatkan penurunan dari 16.8 persen menjadi 15.2 persen (terendah 16 tahun).

Terjadi penurunan tajam pada optimisme konsumen terhadap prospek ekonomi jangka pendek. Persentase konsumen yang mengatakan ekonomi akan terus membaik dalam enam bulan ke depan menurun dari 23.1 persen menjadi 20.2 persen. Di sisi lain, konsumen yang mengatakan ekonomi memburuk justru meningkat dari 6.7 persen menjadi 9.2 persen.

 

Pending Home Sales November Merangkak Naik

Dalam sebuah laporan terpisah, National Association of Realtors merilis data Pending Home Sales yang mencatatkan kenaikan di bulan November pada level 109.5, atau naik 0.2 persen. Hasil tersebut sekaligus mematahkan ekspektasi ekonom sebelumnya yang memprediksi akan turun 0.4 persen, setelah naik 3.5 persen di periode sebelumnya.

Setelah mendapatkan pukulan telak di awal tahun hingga kuartal kedua, sektor perumahan AS mulai mendapatkan momentumnya kembali dalam beberapa bulan terakhir. Namun, sejatinya sektor properti Negeri Paman Sam masih menghadapi berbagai tantangan; salah satunya keterbatasan tenaga terampil dan lahan potensial.

281659
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.