Haskel, BoE: Persistensi inflasi akan dipengaruhi oleh ketatnya pasar tenaga kerja, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD dapat menarik pembeli setelah melewati level 1.2400, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD melemah dekat 1.3700 saat dolar AS tergelincir, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   AUD/USD tampak tidak berkomitmen, tetap bergantung pada dinamika harga USD, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mengejar penjualan sebesar Rp 50 miliar dengan membidik net profit before tax senilai Rp13 miliar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp110 miliar di tahun 2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 4.31%, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 3.39%, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 3.12%, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka menguat pada pagi ini setelah melemah di awal pekan, naik 0.57% ke 7,117, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

Mengapa Politik Lebih Diperhatikan Daripada Kebijakan Bank Sentral

Nadia 15 Feb 2017
Dibaca Normal 4 Menit
forex > analisa >   #bank   #bank-sentral
Isu politik mengalihkan dunia para pelaku pasar dalam setahun belakangan ini. Mengapa demikian? Apakah kebijakan moneter akan kehilangan pengaruhnya pada pasar?

Peristiwa-peristiwa politik agaknya mengalihkan dunia para trader dan investor dalam setahun belakangan ini. Sebelumnya, kebijakan moneterlah yang mendapat sorotan paling tajam. Masih ingat kan kebijakan suku bunga negatif ECB dan BoJ? Betapa dampaknya mengguncang pasar saat itu.

bank-sentral

Jika disadari kembali, ada yang berbeda dengan pasar saat ini. Pelaku pasar sekarang memberikan perhatian yang lebih pada referendum Uni Eropa, kebijakan-kebijakan Donald Trump, pemilu di Uni Eropa, dan event-event berbau politik lainnya ketimbang kebijakan moneter bank sentral.

MENGAPA? Berikut ini alasan-alasan yang memungkinkan politik lebih diperhatikan daripada kebijakan moneter:

 

1. Kebijakan Bank Sentral Dianggap Sudah Mentok

Meski tidak semua, tapi sebagian besar bank sentral negara-negara maju masih berkutat pada kebijakan yang hasilnya masih dalam proses. Bank-Bank Sentral sudah berusaha keras melakukan yang terbaik untuk menstimulasi aktivitas ekonomi sejak masa krisis.

Pemotongan suku bunga, pembelian aset-aset bernilai tinggi, dan strukturisasi program perbankan demi menggenjot usaha-usaha kecil menengah dan belanja konsumen, semua sudah dilakoni.

Hampir satu dekade sudah berlalu. Meski neraca berjalan pemerintah sudah melebar, panggang masih jauh dari api. Tujuan belum sepenuhnya tercapai. Tak ayal, ekspektasi pertumbuhan diturunkan. Begitupula dengan ekspektasi inflasi. Dari sini, pelaku pasar hanya bisa menilik celah, apakah ada peluang pemberian stimulus tambahan dari pemerintah.

Bank sentral yang sedang dibicarakan ini adalah ECB, BoJ, BoE, RBA, dan RBNZ. Bukan rahasia lagi jika kebijakan moneter dan kebijakan fiskal harus saling mendukung. Namun, mengingat bank-bank sentral itu sudah sering memperingatkan bahwa kebijakan moneter ada batasnya, maka kini pasar tinggal menunggu bagaimana pemerintah setempat memainkan perannya dalam kebijakan fiskal.

 

2. Kenetralan Bank Sentral Sedang Diuji

Nyaris semua bank sentral di dunia tidak boleh dicampuri urusan politik. Bank sentral harus independen. Jika tidak, bisa-bisa para politisi yang haus dukungan akan menunggangi bank sentral untuk kepentingan pribadi mereka.

Namun sekarang, benteng independensi bank sentral mulai tergempur. Amerika Serikat, khususnya The Fed, adalah contoh paling nyata untuk kasus ini. Tekanan dari dua arah sangat keras, yakni dari pemerintah maupun pihak bank sentral sendiri. Garis batas antara kebijakan moneter dan fiskal seolah kian terkikis. Donald Trump sempat mengutarakan niatnya untuk menurunkan Janet Yellen dari kursi Ketua The Fed karena dugaan ketidaknetralan. Partai Republik yang mengusung Trump pun pasang mata lebih tajam dalam mengawasi The Fed.

Contoh lainnya adalah BoE. Mark Carney dan rekan-rekannya sempat memperingatkan bahaya Brexit bagi ekonomi Inggris. Akan tetapi, BoE tak bisa berbuat apa-apa terhadap hasil referendum. BoE hanya bisa menyiagakan program Quatitavie Easing (QE) lagi apabila dibutuhkan.

ECB juga bernasib hampir sama. Mario Draghi sedang dalam mode yang defensif menghadapi Jerman yang terus mendesaknya untuk mengakhiri program QE


3. Politik Mempengaruhi Faktor Penggerak Pasar

Price Action mata uang dipengaruhi juga oleh arus modal, neraca perdagangan, dan kepemimpinan. Lalu, apa yang mempengaruhi faktor-faktor itu? Tak lain dan tak bukan: politik.

Jika orang merasa yakin terhadap perekonomian suatu negara, maka mereka akan mengucurkan uangnya dalam bentuk investasi modal. Permintaan mata uang pun akan bertambah. Tetapi, jika mereka tak yakin, maka mereka akan enggan untuk menanamkan modal.

Hal yang sama berlaku pada arus perdagangan. Pembicaraan mengenai ide proteksionisme dan devaluasi mata uang sukses memengaruhi aktivitas perdagangan. Imbasnya adalah pada pertumbuhan ekonomi. Politik juga punya andil dalam pasar finansial. Rencana pajak Trump adalah contoh nyata. Wall Street menyambut gagasan itu dengan tangan terbuka dan membuat pasar modal seluruh dunia mengalami reli.


4. Investor Tidak Suka Ketidakpastian

Perubahan kepemimpinan bukanlah hal yang baru dalam dunia forex. Namun, meningkatnya isu-isu yang memicu ketidakpastian seperti kebijakan imigrasi dan seberapa cepat pemimpin baru melakukan eksekusi kebijakan mempengaruhi trader untuk mengambil keputusan.

politik-ekonomi
Bank sentral pun terpaksa menyesuaikan diri dengan keadaan ketidakpastian ini. Anggota FOMC, meski banyak yang hawkish, tetap tak bisa membaca arah kebijakan ekonomi Trump. BoE, tak hanya dipaksa untuk menanggalkan ke-hawkish-an-nya, tetapi juga harus kembali memperhitungkan kemungkinan program pembelian aset di tengah proses Brexit.


Kesimpulannya, isu politik boleh mengalihkan perhatian pasar saat ini. Namun bagaimanapun juga, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal akan terus bersinggungan dan saling menyeimbangkan. Begitu presiden atau pemerintah suatu negara mengumumkan rencana mereka, maka bank sentral akan kembali duduk di belakang kemudi dan membuat headline kembali.

Terkait Lainnya
 
Haskel, BoE: Persistensi inflasi akan dipengaruhi oleh ketatnya pasar tenaga kerja, 7 jam lalu, #Forex Fundamental

GBP/USD dapat menarik pembeli setelah melewati level 1.2400, 7 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CAD melemah dekat 1.3700 saat dolar AS tergelincir, 7 jam lalu, #Forex Teknikal

AUD/USD tampak tidak berkomitmen, tetap bergantung pada dinamika harga USD, 7 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mengejar penjualan sebesar Rp 50 miliar dengan membidik net profit before tax senilai Rp13 miliar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp110 miliar di tahun 2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 4.31%, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 3.39%, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 3.12%, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka menguat pada pagi ini setelah melemah di awal pekan, naik 0.57% ke 7,117, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

EUR/USD bergerak stabil di dekat level 1.0650, hanya pidato Lagarde yang menjadi katalis, 1 hari, #Forex Teknikal

Dolar Australia menguat di tengah sentimen risk-on dan dolar AS yang lemah, 1 hari, #Forex Fundamental

XAU/USD kembali ke zona merah setelah kembali gagal di atas level $2,400, 1 hari, #Emas Teknikal

Sebagian besar price action Dolar berada di atas support baru di 104.68 dalam sepekan terakhir, 1 hari, #Forex Teknikal

Candle bearish Indeks Dolar sudah tercetak minggu lalu pada harga tertinggi 5 bulan, 1 hari, #Forex Teknikal

Harga emas berakhir dengan penutupan mingguan tertinggi sepanjang masa setelah terus menanjak selama sepekan, 1 hari, #Emas Teknikal

Candle mingguan harga emas mengisyaratkan Bullish Inside Bar di tengah reli Dolar AS, 1 hari, #Emas Teknikal

Penutupan harian di atas 2400 bisa menjadi peluang beli harga emas selanjutnya, 1 hari, #Emas Teknikal

USD/CAD berpotensi membentuk support di level 1.3726, 1 hari, #Forex Teknikal

USD/JPY terus menguat setelah breakout bullish di atas level 152, 1 hari, #Forex Teknikal

Setelah ditutup pada level tertinggi 34 tahun terhadap Yen, waspadai potensi penolakan Dolar dari resistance 155, 1 hari, #Forex Teknikal

Trend penurunan EUR/USD mendorong pengujian ke level support 1.06900, 1 hari, #Forex Teknikal

Pasar khawatir jika Bank Sentral Eropa akan memangkas suku bunga sebelum Federal Reserve, 1 hari, #Forex Fundamental

Setelah diantisipasi sejak awal tahun, Halving Bitcoin berlangsung sesuai rencana pada 20 April lalu, 1 hari, #Kripto Fundamental

Reward penambangan blok Bitcoin kini berkurang dari 6.25 BTC menjadi 3.125 BTC, 1 hari, #Kripto Fundamental

Momentum Halving mengakibatkan fee harian Bitcoin melompat ke $128 lalu crash ke kisaran $8-$10, 1 hari, #Kripto Fundamental

Bitcoin sempat menyentuh 65,000, namun saat ini kembali stabil di bawah level kunci tersebut, 1 hari, #Kripto Teknikal

Secara umum, BTC/USD belum keluar dari range konsolidasi yang terbentuk sejak awal Maret lalu, 1 hari, #Kripto Teknikal

Analis Crypto Potato mencermati bahwa performa Altcoin justru berhasil mengungguli Bitcoin pada akhir pekan lalu. Salah satunya karena SHIB melesat hingga 18% di atas 0.000027, 1 hari, #Kripto Teknikal

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengembangkan bisnisnya tahun ini. Meliputi bisnis pertambangan & perdagangan batubara, penyediaan tenaga listrik & uap, perdagangan pupuk & bahan kimia, serta bisnis teknologi, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kenaikan pendapatan konsolidasi sebesar 3.7% year on year (YoY) atau senilai Rp37.4 triliun. , 1 hari, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 5.08%, PT XL Axiata Tbk (EXCL) 3.65%, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) 3.29%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG menguat di awal perdagangan hari ini, naik 0.26% ke 7,105, 1 hari, #Saham Indonesia


Suku Bunga Deposito
BANK 12 bulan 12 bulan
  Rupiah USD
BNI 46 2.75% 2.75%
BCA 2.50% 2.50%
MANDIRI 2.50% 2.50%
OCBC NISP 3.00% 3.00%
PANIN 4.25% 4.25%
Lihat Bank Lain
Suku Bunga Kredit
BANK Korporasi Ritel KPR
BRI 8.00% 8.25% 7.25%
BNI 8.05% 8.30% 7.30%
BCA 7.90% 8.10% 7.20%
Mandiri 8.05% 8.30% 7.30%
BTN 8.05% 8.30% 7.30%
OCBC NISP 8.25% 8.75% 8.00%
BTPN 7.64% 10.36% -
Danamon 8.50% 9.00% 8.00%
CIMB Niaga 8.00% 8.75% 7.30%
HSBC Indonesia 7.00% 8.75% 8.00%
Lihat Bank Lain

Kirim Komentar Baru