EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 4 jam lalu, #Saham AS

PMI Jasa Inggris Naik Namun Terancam, Pound Menguat Tipis

Penulis

IHS Markits/CIPS melaporkan bahwa PMI Jasa Inggris naik ke angka 53.6 pada bulan September, lebih baik daripada ekspektasi di angka 53.2.

Seputarforex.com - Ekonomi Inggris masih terjebak di level rendah di kuartal ketiga tahun ini meskipun dorongan inflasi terus menguat. Oleh sebab itu, menurut sebuah survei bisnis yang dikutip oleh Reuters, ada kemungkinan jika Bank Sentral Inggris (BoE) memang sedang dalam jalur untuk menaikkan suku bunganya.

gbpusd

Rabu (04/Oktober) sore ini, IHS Markits/CIPS melaporkan bahwa PMI Jasa Inggris naik ke angka 53.6 pada bulan September. Angka tersebut lebih baik daripada ekspektasi Reuters di angka 53.2 dan perolehan pada bulan Agustus.


Tertinggal Dari Perusahaan-Perusahaan Di Zona Euro

Walaupun ada peningkatan, pertumbuhan perusahaan-perusahaan Inggris masih tertinggal di belakang perusahaan-perusahaan yang setara di Zona Euro. Belum lagi munculnya sinyal-sinyal suram untuk beberapa bulan ke depan, di antaranya adalah laju peningkatan order baru yang terlemah sejak bulan Agustus tahun lalu, tekanan inflasi yang melonjak dalam laju tercepat dalam beberapa bulan, dan lesunya kepercayaan bisnis di negara yang tengah sibuk mengurus keluarnya dari Uni Eropa tersebut.

Laporan ini muncul setelah data sejenis yang dilaporkan pada awal pekan ini menunjukkan adanya perlambatan dalam pertumbuhan manufaktur dan aktivitas konstruksi yang terkontraksi di bulan September.

"Tiga survei PMI Inggris menunjukkan berkurangnya ekspansi perekonomian hingga 0.3 persen di kuartal tiga, bahkan di kuartal keempat nanti ada kemungkinan pertumbuhan akan makin melambat," kata Chris Williamson, Kepala Ekonom Markit.

"Oleh karena itu, survei tersebut dapat pula menjadi potret perjuangan ekonomi Inggris, dimana ada kombinasi yang tak selaras antara pertumbuhan yang lambat dan kenaikan inflasi. Artinya, ini adalah dilema bagi para pembuat kebijakan."

Menyusul laporan ini, Poundsterling tampak masih beredar dalam rentang yang sideways terhadap Dolar AS yang sedang melemah, dengan GBP/USD yang diperdagangkan 1.3265 meski ada kenaikan tipis sebesar 0.29 persen dari posisi sebelumnya. EUR/GBP tergelincir 0.16 persen ke angka 0.8859, dari kisaran 0.8873 sebelumnya.

280464
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.