EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,127.77   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 26 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 27 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 27 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 34 menit lalu, #Saham AS

Pound Hapus Gain Kemarin, Analis: Hanya Sementara

Penulis

Kondisi lemahnya Pound hari ini diperkirakan akan terbatas sehubungan dengan lebih banyaknya fundamental yang mendukung Pound untuk bullish.

Seputarforex.com - Poundsterling tampak menghapus perolehannya terhadap Euro dan Dolar AS, memasuki sesi Eropa Kamis (26/Oktober) sore ini. Tanpa adanya pemicu dari sisi fundamental, penurunan Pound lebih disebabkan karena sinyal reversal dari sesi teknikal. Meski demikian, analis memprediksi bahwa outlook Pound masih bisa menguat kembali sehubungan dengan mantap GDP Inggris kemarin.

poundsterling-money

GBP/USD diperdagangkan pada kisaran 1.3216, dari sebelumnya di level tinggi 1.3275. Sedangkan EUR/GBP diperdagangkan di angka 0.8935 dari low 0.8914. Euro sendiri sedang mendapat angin menjelang kebijakan ECB. Menurut pengamatan dari Poundsterlinglive, Pound juga menemui sinyal reversal terhadap mata uang lain seperti Dolar Kanada dan Dolar Australia.


Penyokong Bull Pound Masih Lebih Banyak

Kendati demikian, Paul Hollingsworth dari Capital Economics menjelaskan, data GDP Inggris yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi negara tersebut kembali memperoleh momentum di kuartal ketiga telah menjadi pijakan yang kuat bagi kemungkinan kenaikan suku bunga BoE minggu depan.

Selain itu, analis lain Kallum Pickering dari Berenberg, mengungkapkan sinyal menguatnya satu sektor ekonomi Inggris yang cukup penting namun jarang diperhatikan orang, yakni sektor ekspor. "Sektor-sektor yang berhubungan dengan ekspor saat ini mengambil keuntungan dari ekspansi antara Inggris dan Zona Euro yang makin sehat, serta melemahnya Sterling..." kata Pickering.

Menurut Poundsterlinglive, prediksi Pickering tersebut patut untuk dicatat karena ia telah memprediksi dengan tepat, sentimen hawkish BoE pada bulan Agustus lalu. Oleh karena itulah, kondisi lemahnya Pound hari ini diperkirakan akan terbatas sehubungan dengan lebih banyaknya fundamental yang mendukung bullish Pound.

280766
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.