EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 37,768.69   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 11 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 11 jam lalu, #Saham AS

Pounds Menguat Setelah Inggris-Uni Eropa Sepakati Masa Transisi Brexit

Penulis

Poundsterling menguat setelah Inggris dan Uni Eropa setuju memulai masa transisi Brexit pada 29 Maret 2019, sejalan dengan pesatnya kemajuan negosiasi.

Seputarforex.com - Inggris berhasil mendapatkan persetujuan dari Uni Eropa untuk memulai masa transisi 21 bulan pada 29 Maret 2019 menjelang keluarnya negeri ini dari kesatuan sosial-politik terbesar dunia tersebut, sejalan dengan pesatnya kemajuan yang dicapai dalam kesepakatan Brexit. Karenanya, Poundsterling melonjak hingga ditutup pada 1.4025 terhadap Dolar AS kemarin, kemudian naik lagi ke kisaran 1.4035 pada awal sesi Asia hari Selasa ini (20/Maret). Pounds juga unggul versus Yen dengan GBP/JPY diperdagangkan di kisaran tertinggi sepekan pada 148.96. Namun, masih ada sejumlah rincian yang perlu disoroti.

 

Inggris dan Uni Eropa Sepakati Masa Transisi Brexit

 

 

Kesepakatan Masa Transisi Brexit

Sebagaimana dilansir oleh Bloomberg, untuk mencapai kesepakatan mengenai masa transisi Brexit, Inggris telah memberikan sejumlah konsesi bagi Uni Eropa. Diantaranya, mengizinkan warga Uni Eropa untuk terus menikmati hak-hak yang sama dengan sebelumnya di Inggris selama masa transisi. Sementara itu, para pejabat Inggris meyakini ada lima hal pokok perhatian yang telah "didengar" oleh Uni Eropa, yaitu:

  1. Izin eksplisit bahwa Inggris bisa melakukan negosiasi dan menandatangani kesepakatan dagangnya sendiri dengan negara lain selama masa transisi, tanpa memerlukan persetujuan Uni Eropa. Walaupun, kesepakatan tersebut baru mulai efektif setelah ada persetujuan. Dalam hubungan dengan negara-negara yang belum membuat kesepakatan baru dengan Inggris, Uni Eropa akan meminta agar Inggris diperlakukan layaknya masih menjadi bagian UE.
  2. Inggris tak lagi tercakup dalam keputusan kebijakan luar negeri UE sepanjang masa transisi.
  3. Jaminan bahwa Inggris akan mempertahankan akses yang sama ke sektor perikanan selama masa transisi, serta proses konsultansi untuk memastikan Inggris memahami semua keputusan di bidang ini.
  4. Kemampuan bagi Inggris untuk menetapkan kebijakan baru di bidang kehakiman dan keamanan selama masa transisi.
  5. Janji antara kedua belah pihak untuk bertindak dengan "itikad baik" dalam sebuah komite bersama untuk memantau kesepakatan.

Janji untuk bertindak dengan "itikad baik" ini menyiratkan bahwa Uni Eropa takkan merilis perundangan yang akan berdampak buruk bagi Inggris selama masa transisi, karena Inggris tak lagi memiliki hak suara dalam penetapan kebijakan UE. Poin ini telah lama menjadi salah satu pokok krusial bagi Inggris, sehingga hasil akhirnya melegakan banyak pihak.

Terlepas dari kabar baik tersebut, masalah perbatasan Inggris-Irlandia masih menjadi ganjalan. Para pengusaha juga kurang puas akan kesepakatan transisi ini, karena kurangnya rincian yang jelas bagi korporasi untuk mengambil keputusan. Apalagi perjanjian transisi belum mengikat secara hukum sebelum kesepakatan Brexit final ditandatangani, kemungkinan pada tahun depan. Pimpinan negosiator Uni Eropa, Michel Barnier, mengingatkan pada wartawan pada hari Senin bahwa "tak ada yang disepakati hingga semuanya disepakati."

 

Tak Mengejutkan Poundsterling Melonjak Tajam

Kathy Lien dari BK Asset Management mencatat, "Sayangnya, tak ada persetujuan mengenai perbatasan Irlandia, yang telah menjadi masalah serius. Meski begitu, langkah maju ini merupakan perkembangan positif pertama yang kita dapatkan dalam negosiasi Brexit selama beberapa waktu belakangan, sehingga tak mengejutkan melihat Poundsterling diperdagangkan melonjak tajam."

Lebih lanjut, Lien mengingatkan, "Ini adalah pekan penting bagi Pound Inggris, karena inflasi, ketenagakerjaan dan data penjualan ritel dijadwalkan untuk dirilis bersama dengan pengumuman kebijakan moneter Bank of England (BoE). Setelah menurun di bulan Januari, inflasi diekspektasikan rebound, dan jika memang demikian maka akan konsisten dengan nada hawkish dalam rapat kebijakan (BoE) terakhir, serta (bisa) mendorong kenaikan lebih lanjut bagi Sterling, khususnya terhadap Euro."

282903
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.