Seputarforex.com - Pounds Sterling stabil, bahkan mendulang kenaikan di sesi Eropa, Senin (19/Juni) sore. Hari ini merupakan hari dimulainya negosiasi Brexit. Selain itu, para investor juga sedang menunggu komentar dari salah seorang pejabat The Fed, William Dudley.
GBP/USD diperdagangkan naik ke angka 1.2810 dari sebelumnya di angka 1.2764. Kenaikan Sterling tampak tidak menggubris teror pada warga Muslim di sebuah masjid di Inggris. Teror yang menggunakan mobil untuk menabrak warga Muslim yang sedang beribadah di masjid tersebut menyebabkan sedikitnya satu orang tewas dan sejumlah orang lainnya luka-luka.
Sterling diperdagangkan dalam kondisi turbulensi dalam satu bulan terakhir ini. Mata uang Inggris itu sempat tenggelam ke low dua bulan di angka 1.2636 pada tanggal 9 Juni di tengah kejutan Pemilu Inggris. Namun, reli Pound mulai tercipta pada minggu lalu setelah Bank Sentral Inggris (BoE) menunjukkan kemungkinan untuk menaikkan suku bunga, terbukti dengan kian banyaknya anggota MPC BoE yang menyuarakan kenaikan suku bunga.
Volatilitas Pound Sangat Mungkin Terbentuk
Sementara dari segi negosiasi Brexit, para pengamat mengekspektasikan masih akan ada volatilitas yang akan terbentuk dalam beberapa bulan ke depan. Proses perceraian Inggris dari Uni Eropa dianggap tak akan mudah karena masalah politik internal Inggris sendiri. Dua pekan lalu, Partai Konservatif pimpinan Theresa May gagal mencapai suara mayoritas. Dari sini, muncul harapan bahwa proses Brexit akan dilakukan menggunakan pendekatan Soft-Brexit.
"Setidaknya untuk sementara ini, negosiasi Inggris tidak akan mengalami 'pendaratan yang keras'," kata Tareck Horchani, Kepala Sales Trading Asia-Pacific di Saxo Bank Group, Singapura yang dikutip oleh Reuters. Menurutnya, Sterling tampaknya akan ter-support dengan baik di kisaran 1.25. Analis lain dari Barclays menulis pada Reuters bahwa apresiasi GBP jangka menengah masih mungkin terjadi meski akan ada buntut dari tidak adanya kesepakatan dari Brexit nanti.