EUR/USD 1.082   |   USD/JPY 151.420   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.653   |   Gold 2,188.79/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,264.80   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 6 jam lalu, #Saham Indonesia

RBNZ Tak Naikkan Suku Bunga, Pasar Lamban Mencerna

Penulis

RBNZ mempertahankan tingkat suku bunga pada level 1.75 persen bulan ini. Dolar New Zealand yang sempat mendaki jelang pengumuman kebijakan, kembali surut.

Seputarforex.com - Dolar New Zealand kehilangan pemacu untuk naik di sesi perdagangan Kamis (23/Mar) pagi ini. Pagi tadi, Bank Sentral New Zealand (RBNZ) mengumumkan kebijakan moneternya. Para investor mencerna kemungkinan RBNZ akan mempertahankan tingkat suku bunganya tahun ini.

graemme-wheeler

RBNZ mempertahankan tingkat suku bunga pada level 1.75 persen bulan ini, sesuai ekspektasi. Dolar New Zealand yang sempat mendaki jelang pengumuman kebijakan, kembali surut hingga 0.2 persen dan diperdagangkan di kisaran 0.0392 terhadap Dolar AS.

Meski demikian, secara umum NZD/USD masih berada di level tingginya sejak tanggal 15 Maret pasca FOMC The Fed. Jika dinilai dalam rentang selama tahun 2017 ini berlangsung, Dolar New Zealand sudah menguat 1.4 persen terhadap Greenback.


New Zealand Masih Butuh Kiwi Yang Lebih Lemah

Gubernur RBNZ, Graeme Wheeler, mengatakan bahwa meskipun Dolar New Zealand saat ini masih terbilang melemah hingga 4 persen sejak Februari, tetapi depresiasi masih dibutuhkan demi pertumbuhan yang lebih seimbang. Kelemahan mata uang New Zealand tersebut disebabkan oleh melemahnya harga produk olahan susu.

Menurut survei Bloomberg, pasar sempat memasang kemungkinan kenaikan suku bunga RBNZ dengan persentase probabilitas sebesar 38 persen (untuk kenaikan suku bunga ke level 2 persen). Sedangkan, perkiraan waktunya, level suku bunga tersebut akan tercapai pada tahun 2018.

Paul Dales, analis dari Capital Economic memperkirakan bahwa keputusan bank sentral kali ini sekali lagi menekankan bahwa suku bunga tak akan dinaikkan tahun ini atau tahun depan. Hal itu dilihat dari pernyataan yang berbunyi, "kebijakan moneter masih akan akomodatif untuk beberapa periode mendatang."

"Pasar finansial menanggapi pesan tersebut dengan lamban, tetapi sebenarnya masih ada juga sebagian pelaku pasar yang mengekspektasikan suku bunga akan diturunkan lagi dan Dolar New Zealand masih bisa lemah, mungkin sekitar 0.70 - 0.60 per dolar AS," kata Dales.

278194
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.