EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,044.68   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 27 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 28 menit lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 35 menit lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 37 menit lalu, #Saham AS

Rupiah Menguat Terbatas, Pasar Tunggu Trump

Penulis

Donald Trump akan berpidato besok. Ekspektasi terhadapnya menguatkan Dolar dan menekan Rupiah. Selain itu, Rupiah juga menunggu rilis data inflasi.

Seputarforex.com - Penguatan sebesar 16 poin tampak pada pergerakan Rupiah di sesi perdagangan Senin (27/Feb) pagi ini. Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS mencapai angka Rp13,327, dari sebelumnya di angka Rp13,343.

jokowi-trump


Pidato Trump Dan Data Inflasi

Menurut para ekonom, pergerakan Rupiah masih terombang-ambing oleh arus finansial global. Presiden AS, Donald Trump, dijadwalkan akan menyampaikan pidato di hadapan Kongres AS besok. Ia diharapkan akan merinci rencana-rencana ekonominya dalam event tersebut.

Menurut ekonom dari Samuel Sekuritas, situasi di AS yang sedang dalam ketidakpastian ini menekan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed. Faktanya telah terefleksikan pada penurunan yield obligasi Pemerintah AS. Imbasnya berdampak pada Dolar AS yang melemah.

Kondisi dalam negeri Indonesia sendiri kini sedang menunggu rilis data inflasi. Penguatan Rupiah diperkirakan akan dibatasi oleh proyeksi inflasi yang naik hampir 50 basis poin di bulan Februari 2017 ini.

"Inflasi diperkirakan sebesar 3.9-4 persen year on year (YoY), atau naik hampir 50 basis poin. Kondisi itu membuat ruang penguatan rupiah diperkirakan menjadi terbatas," kata ekonom yang dikutip oleh Antaranews tersebut.

Kebijakan-kebijakan Trump diasumsi dapat makin menguatkan kemungkinan naiknya suku bunga The Fed. Menurut Reza Priyambada, ekonom yang diwawancarai oleh Antaranews, sebagian pelaku pasar telah menanggapi kabar tersebut dengan kembali memburu Dolar. Oleh sebab itulah, laju penguatan Rupiah tak akan jauh.

Ditambah lagi dengan pelemahan Euro akibat gejolak politik di Eropa, yang secara tak langsung memberi energi bagi Dolar AS dan melemahkan Rupiah.

277800
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.