Seputarforex.com - Sterling melandai memasuki sesi Eropa, Selasa (07/Nov) sore ini terhadap Dolar AS. Kendati demikian, penurunan kali ini masih tak terlalu jauh dari level puncak yang tercapai kemarin, menyusul kemerosotan drastis minggu lalu pasca kebijakan BoE.
Pemerintah Sudah Masukkan RUU Perdagangan Inggris Ke Parlemen
Para investor dinilai cukup optimistis terhadap Poundsterling sehubungan dengan negosiasi Brexit yang memasuki babak baru. Pembicaraan Brexit, menurut laporan Reuters, akan memasuki ranah diskusi mengenai perdagangan dengan Uni Eropa.
Hari ini, Pemerintahan Theresa May sudah mengumpulkan peraturan perundang-undangan ke parlemen, demi mengejar kebijakan perdagangan independen begitu Inggris benar-benar cabut dari Uni Eropa. Rancangan undang-undang itu memuat beragam ketentuan untuk membantu Inggris melancarkan permintaan peralihan UU kesepakatan perdagangan bebas menjadi UU perdagangan khusus Inggris saja, setelah melepaskan keanggotaan perdagangan Uni Eropa.
"Pasar saat ini sedang memasang harga dalam masa kesepakatan transisi (Brexit) dan menyesuaikannya dengan pasar forex, hasil kesepakatan itu nanti mungkin akan baik untuk Pound," kata Sam Lynton-Brown, analis dari BNP Paribas di London.
"Namun, sorotan ini terbilang rapuh. Jika sentimen pasar berganti, atau jika pasar mulai bertaruh untuk skenario kegagalan kesepakatan Brexit, maka Sterling akan terbebani," tambahnya.
GBP/USD Melandai
Saat berita ini ditulis, GBP/USD menurun 0.2 persen ke angka 1.3159. Sedangkan EUR/GBP stabil di kisaran 0.88 walaupun Euro sedang melemah terhadap Dolar AS.
Selain kabar mengenai perkembangan Brexit, sore ini Halifax melaporkan data mengenai Harga Rumah di Inggris, yang mengalami kenaikan dalam tiga bulan hingga Oktober, sebanyak 2.3 persen, dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya, sesuai dengan ekspektasi.