Kombinasi Indikator Yang Bagus

Indikator adalah sekedar alat bantu. Sebelum mengunakannya alangkah baiknya perlu mengetahui siapa penemu dan bagaimana kinerja dari indikator tersebut. Setiap indikitaror mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, True disuatu waktu namun false dilain waktu.

Untuk memahami Level psikologis harga, anda bisa menggunakan Pivot Point. Anda pun bisa mengenali karakter dan kinerja dari mata uang yang bersangkutan.

Sistem Suply and Demand menurut hemat kami sangat baik diterapkan, karena pasar terikat dengan BUYER dan SELLER. Hanya saja perlu mengetahui titik jenuh dari BUYER dan SELLER tersebut.

Thanks

@Hendi Fajri: Indikator adalah alat bantu trader dalam menerjemahkan harga yang sedang terjadi. Tidak ada indikator yang bersifat holy-grail karena setiap indikator memiliki kelebihan dan kekurangan. Mengenai kombinasi indikator yang bagus, saya menyarankan 3 jenis indikator.

1. Indikator trend. Indikator ini digunakan untuk menerjemahkan trend harga di time frame yang kita gunakan. Dengan mengetahui arah, maka kita bisa membuka posisi dengan efektif karena Trend is our friend. Ketika trend sedang naik, kita membuka posisi buy dan sebaliknya ketika trend sedang turun kita membuka posisi sell. Contoh indikator trend yang paling familiar adalah moving average (MA).

2. Indikator Oscillator overbought/oversold (OB/OS). Indikator ini berfungsi untuk menyaring fake signal sell/buy yang terjadi. Jika kita hanya menggunakan indikator trend dan oscillator sebagai trigger maka akan banyak signal fake sehingga winrate menjadi sangat turun. Contoh indikator jenis ini adalah relative strength index (RSI).

3. Indikator oscillator signal. Indikator ini berfungsi sebagai trigger entry kita di market. Ketika indikator trend, oscillator OB/OS dan oscillator signal searah, maka entry baru dilakukan.

Perlu latihan yang cukup untuk bisa menguasai ketiga indikator ini sehingga diawal-awal gunakan akun demo terlebih dahulu sampai bisa konsisten profit selama beberapa bulan. 

Terima Kasih