Seputarforex.com - Dolar Australia merosot di sesi perdagangan Eropa Rabu (08/Mar) sore ini menyusul laporan mengejutkan tentang defisit perdagangan China untuk pertama kalinya sejak tahun 2014. AUD/USD melemah setelah laporan tersebut dan berlanjut hingga sore ini, dengan diperdagangkan di angka 0.7623 dari sebelumnya di angka 0.7596.
Defisit Perdagangan Pertama Sejak 2014
Neraca perdagangan pemerintah China untuk bulan Februari dilaporkan defisit sebanyak 60.4 miliar Yuan. Angka ini tentu saja mementahkan ekspektasi surplus sebanyak 172.5 miliar yuan. China merupakan negara partner perdagangan utama Australia. Oleh sebab itulah, perkembangan neraca dagang negara komunis tersebut turut memengaruhi nilai tukar Aussie.
Impor China melonjak dalam persentase yang mencengangkan, yakni 44.7 persen YoY, hampir dua kali lipat dari perkiraan. Kenaikan ekspor yang hanya 4.1 persen tak mampu menopang penggelembungan impor. Padahal ekspektasinya, ekspor China akan naik sebanyak 14.6 persen.
Meski demikian, data ini terjadi setelah surplus luar biasa pada bulan Januari. Ada kemungkinan, memburuknya defisit China kali ini adalah akibat libur Tahun Baru Imlek di akhir Januari 2017.
Menurut ulasan DailyFX, pasar memang tidak akan banyak terpengaruh buruk oleh kondisi tersebut karena penurunan semacam ini masih bisa dimaklumi. Namun, terakhir kali China mencatat defisit terparah adalah pada bulan Februari 2014. Terlepas dari kemungkinan tersebut, melonjaknya impor bisa dikarenakan pula oleh kenaikan permintaan domestik dari masyarakat China yang selama ini ditunggu-tunggu.
Dolar Australia tetap menanggapi kabar ini dengan pelemahan karena para investor yang terkejut dengan kabar defisit perdagangan China yang terbilang jarang terjadi. Mata uang Australia sering bertindak sebagai proxy pertaruhan ekonomi China berkat besarnya hubungan perdagangan Australia dan China.
