Advertisement

iklan

EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 149.210   |   GBP/USD 1.272   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,160.57/oz   |   Silver 25.31/oz   |   Wall Street 38,790.43   |   Nasdaq 16,103.45   |   IDX 7,344.13   |   Bitcoin 67,548.59   |   Ethereum 3,517.99   |   Litecoin 87.11   |   McDonald's (NYSE:MCD) mengalami masalah teknologi global yang signifikan pada hari Jumat, menyebabkan gangguan operasional di berbagai lokasi internasional, termasuk AS, Australia, Inggris, Jepang, dan Hong Kong, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,207, sementara Nasdaq 100 turun 0.3% menjadi 18,181 pada pukul 19:06 ET (23:06 GMT). Dow Jones turun tipis menjadi 39,218, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Michael S. Dell, CEO Dell Technologies Inc (NYSE: DELL), baru-baru ini telah menjual sejumlah besar saham di perusahaan tersebut. Ia membuang saham senilai lebih dari $145 juta dalam serangkaian transaksi, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Reddit dan YouTube Google menghadapi tuntutan hukum yang meminta mereka bertanggung jawab karena membantu memungkinkan supremasi kulit putih membunuh 10 orang kulit hitam pada tahun 2022, 3 jam lalu, #Saham AS

UU Brexit Dapat Angin Segar, Sterling Tembus 1.3850 Versus Dolar

Penulis

Poundsterling tembus ke level tertinggi sejak pertengahan tahun 2016 terhadap Dolar AS, seusai pengesahan legislasi Brexit tahap pertama di Parlemen.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex.com - Poundsterling tembus ke level tertinggi sejak pertengahan tahun 2016 terhadap Dolar AS pada perdagangan hari Kamis ini (18/Januari), seusai pengesahan legislasi Brexit tahap pertama di Parlemen. Apalagi, pada hari Rabu malam, anggota komite kebijakan moneter bank sentral Inggris (Bank of England/BoE), Michael Saunders, menyampaikan pidato yang bernada optimis mengenai perekonomian Inggris tahun ini.

Saat berita ditulis, pasangan mata uang GBP/USD diperdagangkan di kisaran 1.3842, setelah sempat menghampiri high di 1.3864; sedangkan GBP/JPY melanjutkan reli dengan kenaikan 0.10% ke kisaran 154.05, tertinggi sejak bulan Juni 2016. Sementara itu, EUR/GBP masih bergerak naik-turun dalam lingkup terbatas antara 0.8833.

 

Sterling Tembus 1.38 Versus Dolar

 

Saunders BoE: Pengangguran Inggris Akan Anjlok Pada 2018

Dalam sebuah pidato di London, Michael Saunders mengatakan bahwa pengangguran di Inggris dalam tahun 2018 kemungkinan akan jatuh ke tingkat yang lebih rendah dibanding ekspektasi BoE dan mayoritas ekonom, sehingga mendorong pertumbuhan gaji karyawan mendekati laju tertingginya sejak krisis finansial. Oleh karena itu, meski outlook jangka pendek cenderung beragam karena Inggris sedang bersiap-siap untuk meninggalkan Uni Eropa, tetapi perekonomian masih bisa berekspansi dan menciptakan laju inflasi lebih tinggi.

Michael Saunders BoE

 

"Menyeimbangkan sisi positif dan negatif, outlook jangka pendek bagi perekonomian tidaklah hebat, tetapi juga tidak buruk sekali," kata Saunders, sebagaimana dikutip oleh Reuters. Lanjutnya lagi, "Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi sekitar 1.5 sampai 2.0 persen year-on-year per tahun lalu, bisa jadi cukup untuk memperketat pasar tenaga kerja lebih lanjut secara signifikan."

Ia memperkirakan Tingkat Pengangguran akan turun ke 4 persen atau lebih rendah lagi pada tahun ini, dari 4.3% pada kuartal ketiga tahun 2017 lalu. Estimasi Saunders ini lebih rendah dibanding forecast BoE pada bulan November yang memproyeksikan penurunan pengangguran ke 4.2% pada akhir 2017 dan stagnan pada level itu di sepanjang tahun 2018.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Saunders setuju dengan arah kebijakan BoE saat ini bahwa suku bunga kemungkinan perlu meningkat secara "terbatas dan bertahap" dari waktu ke waktu.

Perlu diketahui, setelah BoE menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam satu dekade di bulan November lalu, bank sentral tersebut mengindikasikan kesepakatan pada ekspektasi kenaikan suku bunga sebanyak dua kali lagi sebelum akhir tahun 2020. Mayoritas ekonom yang disurvey Reuters di awal Desember 2017, juga memprediksi bahwa kenaikan suku bunga BoE berikutnya bisa terjadi pada akhir tahun 2018.

 

RUU Brexit Temukan Angin Segar

Kabar baik bagi Poundsterling juga muncul dari isu Brexit yang selama ini membebaninya. Rancangan Undang-Undang Brexit akhirnya lolos voting di House of Commons (Majelis Rendah dalam Parlemen Inggris) pada Rabu malam. Berikutnya, RUU yang memuat tanggal resmi Brexit pada 29 Maret 2019 tersebut akan dibahas di House of Lords (Majelis Tinggi) dimana sebagian wakil rakyat telah menyampaikan ketidaksetujuannya.

Di sisi lain, Presiden European Commission, Jean-Claude Juncker, dan presiden European Council, Donald Tusk, menyatakan siap untuk membantu Inggris masuk lagi ke dalam Uni Eropa, meski kelak sudah keluar. Keduanya beralasan bahwa kepergian Inggris dari Uni Eropa merugikan kedua belah pihak, dan akan lebih baik bila Inggris bergabung kembali di kemudian hari. Selentingan dari kedua tokoh Uni Eropa ini meningkatkan harapan pasar akan Soft Brexit.

282008
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.