EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,162.60   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 5 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 5 jam lalu, #Saham AS

5 Hal Yang Perlu Dicermati Dari Jobs Data AS September 2018

Penulis

Data Ketenagakerjaan AS akan diumumkan pada hari Jumat (05/Okt) malam, di tengah ekonomi AS yang sedang solid. Berikut ini 5 hal penting yang perlu diperhatikan dalam laporan tersebut.

Seputarforex.com - Para ekonom memperkirakan NFP AS akan bertambah sebanyak 184,000 lapangan kerja. Sedangkan menurut penyedia data FactSet, tingkat pengangguran AS akan makin menurun dari 3.9 persen menjadi 3.8 persen, yang merupakan level terendah dalam 18 tahun terakhir.

Namun karena penguatan ekonomi AS terjadi di tengah eskalasi perang dagang dengan negara-negara lain (khususnya China), maka berbagai perusahaan AS sementara ini harus berjuang keras untuk menalangi pembengkakan biaya produksi, sembari menghindari aksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebisa mungkin.

us

Dampak perang dagang di sektor tenaga kerja memang belum terlihat untuk saat ini. Menurut estimasi Mark Zandi, ekonom Moody's, butuh waktu setidaknya satu tahun untuk menilai efek perang dagang AS-China; kemungkinan akan ada 300,000 lapangan kerja yang lenyap gara-gara persoalan ini. Terkait pandangan tersebut, berikut adalah 5 hal yang perlu diperhatikan dari laporan data ketenagakerjaan AS nanti malam.

 

1. Rendahnya Tingkat Pengangguran AS

Jika tingkat pengangguran AS terus menurun, artinya ada dua hal yang perlu diperhatikan: Pertama, apakah ekonomi AS telah benar-benar mempekerjakan semua orang yang ingin atau mampu bekerja? Kedua, jika memang sudah, akankah kekurangan pekerja dapat memaksa perusahaan-perusahaan untuk menaikkan upah dengan cepat dan pesat?

Tingginya upah memang baik untuk pegawai dan akan menjadi tambahan energi untuk mempercepat pertumbuhan. Namun, hal itu juga dapat mengakselerasi inflasi, yang saat ini sedang menjadi perhatian The Fed dan investor.

 

2. Siapa Yang Sedang Mencari Kerja

Pertumbuhan ekonomi AS membutuhkan orang-orang berusia produktif, yakni penduduk berusia 25-54 tahun, untuk membantu akselerasi ekonomi. Saat ini, jumlah pencari kerja berusia produktif memang meningkat. Namun, jumlahnya masih di bawah level sebelum resesi. Jika jumlah pekerja usia produktif yang masuk pasar tenaga kerja meningkat dan lebih banyak daripada pekerja berusia tidak produktif, maka perekonomian AS kemungkinan dapat tumbuh cepat.

 

3. Bagaimana Pertumbuhan Lapangan Kerja Full-Time

Ekonomi yang sehat bukan hanya memproduksi banyaknya lapangan kerja, tetapi juga membuat jam kerja lebih banyak. Jam kerja yang lebih banyak akan menghasilkan produksi dan pemasukan yang lebih banyak pula. Oleh sebab itu, pekerjaan full-time akan lebih banyak ditawarkan pengusaha yang ingin mengembangkan usahanya.

 

4. Kenaikan Upah

Pada bulan Agustus lalu, rata-rata upah per jam di AS naik 2.9 persen dari 12 bulan sebelumnya. Kenaikan ini adalah yang terbesar sejak resesi yang secara resmi berakhir pada bulan Juni 2009. Apabila kenaikan upah berkelanjutan, itu artinya tingkat pengangguran dapat ditekan lagi, karena perusahaan bisa menarik pekerja dengan iming-iming gaji yang tinggi. Meski demikian, perlu diingat bahwa kenaikan gaji akan memicu kenaikan inflasi.

 

5. Dampak Badai Florence

Sejumlah ekonom memprediksi bahwa Badai Florence yang melanda South dan North Carolina bulan lalu, telah menekan pertumbuhan lapangan sebesar 30,000. Oleh karena itu, perkembangan data tenaga kerja pada bulan ini perlu diperhatikan untuk mengetahui kelanjutan dampaknya.

285599
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.