PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mengejar penjualan sebesar Rp 50 miliar dengan membidik net profit before tax senilai Rp13 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp110 miliar di tahun 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 4.31%, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 3.39%, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 3.12%, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka menguat pada pagi ini setelah melemah di awal pekan, naik 0.57% ke 7,117, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

8 Hal Yang Perlu Diperhatikan Di FOMC Desember 2016

Nadia 13 Dec 2016
Dibaca Normal 5 Menit
forex > analisa >   #fomc
Tak hanya suku bunga, sinyal-sinyal kebijakan moneter The Fed tahun depan pun turut menjadi perhatian. Dolar diperkirakan akan merosot jika FOMC memutuskan hal-hal ini.

Rapat rutin kebijakan moneter The Fed alias FOMC yang digelar pada tangga 14-15 Desember 2016 ini, tampaknya akan menjadi event puncak sebelum pasar sepi dalam rangka liburan Natal dan Tahun Baru. Tak hanya menantikan apa kebijakan The Fed pada suku bunga, sinyal-sinyal untuk kebijakan moneter The Fed tahun depan pun turut menjadi perhatian.

gedung-the-fed

Perangkat CME FedWatch saat ini telah memasang persentase 97.2 persen terhadap kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga bank sentral Amerika minggu ini. Rentang level suku bunga yang diprediksikan adalah antara 0.50 persen sampai dengan 0.75 persen.

Masih segar di ingatan, pada bulan yang sama tahun 2015 lalu, setelah bertahun-tahun suku bunga The Fed "ngendon" di kisaran 0.00 persen sampai dengan 0.25 persen, akhirnya Yellen dan rekan-rekannya mantap menaikkannya menjadi 0.50 persen untuk kali pertama.

5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dari FOMC Desember 2016

Lalu, apa sajakah yang perlu diperhatikan dari rapat FOMC The Fed terakhir tahun ini? Menurut ekonom kenamaan Bloomberg, Mohamed El-Erian, ada 5 hal yang perlu disimak:

1. Kenaikan Suku Bunga Hingga 25 basis poin
The Fed akan menaikkan suku bunga hingga 25 basis poin untuk kedua kalinya setelah sepuluh tahun. Kondisi ini dipertimbangkan dari dua faktor--full employment dan target inflasi 2 persen --serta kesesuaian dengan ekspektasi pasar tentang bunga. Selain itu, kebijakan yang sering disingkat dengan "Fed Hike" ini diterapkan setelah gejolak dari luar AS (khususnya Eropa, terlepas dari hasil referendum Italia minggu lalu) dianggap mereda.

2. Ketenagakerjaan Dan Inflasi
Lebih lanjut tentang dua faktor yang menjadi pertimbangan untuk Fed Hike, kebijakan moneter bank sentral pimpinan Janet Yellen tersebut akan dipengaruhi pula oleh penurunan tingkat pengangguran menjadi 4.6 persen. Namun, partisipasi tenaga kerja turun menjadi 4.6 persen meski pembukaan lapangan kerja bulanan masih cukup solid. Sementara itu dalam hal inflasi, sedikit kenaikan inflasi yang sesuai dengan ekspektasi pasar, terganjal oleh penurunan pertumbuhan pendapatan rata-rata perjam para pekerja di AS.

3. Beberapa Kali Kenaikan Suku Bunga di Tahun 2017
Untuk petunjuk ke depan, The Fed akan tetap membuka kemungkinan akan adanya beberapa kali kenaikan pada tahun 2017. Bukan hanya sebagai antisipasi atas solidnya ekonomi AS untuk tahun depan, tapi juga karena adanya prediksi akan kenaikan inflasi dan pertumbuhan sehubungan dengan pengumuman kebijakan yang dirancang oleh Presiden AS terpilih, Donald Trump.

Pertimbangan penting yang perlu diperhatikan adalah, seberapa aktif kebijakan fiskal AS--khususnya jika belanja infrastruktur lebih produktif--akan memungkinkan normalisasi kebijakan moneter jadi lebih cepat.

4. "Blue Dot" The Fed Tak Diturunkan
Untuk kali pertama lagi setelah waktu yang lama, Blue Dot atau Titik Biru FOMC--yakni indikator yang menggambarkan ekspektasi para anggota The Fed per invdividu tentang suku bunga ke depan--tak turun secara signifikan. Malahan, sebagian besar memandang tak ada perubahan. Sedangkan, ekspektasi pasar memandang adanya kenaikan.

Grafik di bawah ini adalah grafik Dot Plot The Fed, sumbu Y menampilkan level suku bunga, sumbu X menampilkan tahun, dan dot-dot adalah jumlah anggota Federal Reserve AS yang memberikan pandangan tentang level suku bunga:

blue-dot-the-fed


5. Menunggu Detil Administrasi Kebijakan Ekonomi Donald Trump

Kendati nuansa pengetatan moneter mendominasi pasar, para anggota The Fed sebetulnya lebih memilih untuk menunggu rincian kebijakan ekonom Trump. Sehingga, prediksi kebijakan ke depan pada dasarnya tergantung pada data.


Korelasi Skenario FOMC Desember dengan Dolar AS

Setelah mengetahui apa yang perlu diperhatikan dari kebijakan FOMC Desember 2016, lalu bagaimana kira-kira gerak Dolar untuk trading forex minggu ini? Sebagian trader mungkin memilih untuk minggir dari pasar dulu dan menunggu pergerakan setelah hari Kamis. Namun, bagi yang tetap ingin bertrading, Kathy Lien dari BK Asset Management memberikan analisisnya yang diringkas sebagai berikut:

1. Jika Suku Bunga Naik Tapi Yellen Tak Berikan Petunjuk Ke Depan
Dolar AS kemungkinan akan merosot. Mengingat seberapa cepat dan agresifnya apresiasi ke Dolar AS beberapa bulan terakhir, profit taking kemungkinan akan tertunda cukup lama. Mengapa Yellen tak berikan petunjuk? Seperti yang dikatakan El-Erian, mereka (The Fed) menunggu detil kebijakan Trump.

2. Jika Suku Bunga Naik Dan Yellen Indikasikan Jeda Kenaikan Suku Bunga
Dolar kemungkinan akan jatuh pula, bahkan lebih agresif dibandingkan skenario pertama. Profit taking di akhir tahun sebenarnya tak lazim, tapi jika skenarionya seperti demikian, maka akan ada kontinuitas dan sell dollar karena penurunannya dianggap akan menguntungkan bagi perdagangan. USD/JPY dan EUR/USD menurut Lien akan menjadi pair dengan pergerakan terkuat.

3. Jika Suku Bunga Naik Dan Yellen Tekankan Kebutuhan Akan Pengetatan Moneter
Dolar AS kemungkinan akan melonjak. Kita mungkin akan melihat USD/JPY menembus level 115 dengan mudahnya dan EUR/USD akan menabrak level 1.05. AUSD/USD pun bisa jadi akan berlari hingga 73 sen.

Terlepas dari ketiga skenario yang dianalisisnya, Lien menganggap skenario yang paling mungkin adalah skenario nomor 1 karena The Fed memang masih membutuhkan kepastian rencana ekonomi Presiden AS yang baru.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mengejar penjualan sebesar Rp 50 miliar dengan membidik net profit before tax senilai Rp13 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp110 miliar di tahun 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 4.31%, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 3.39%, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 3.12%, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka menguat pada pagi ini setelah melemah di awal pekan, naik 0.57% ke 7,117, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

EUR/USD bergerak stabil di dekat level 1.0650, hanya pidato Lagarde yang menjadi katalis, 21 jam lalu, #Forex Teknikal

Dolar Australia menguat di tengah sentimen risk-on dan dolar AS yang lemah, 21 jam lalu, #Forex Fundamental

XAU/USD kembali ke zona merah setelah kembali gagal di atas level $2,400, 21 jam lalu, #Emas Teknikal

Sebagian besar price action Dolar berada di atas support baru di 104.68 dalam sepekan terakhir, 1 hari, #Forex Teknikal

Candle bearish Indeks Dolar sudah tercetak minggu lalu pada harga tertinggi 5 bulan, 1 hari, #Forex Teknikal

Harga emas berakhir dengan penutupan mingguan tertinggi sepanjang masa setelah terus menanjak selama sepekan, 1 hari, #Emas Teknikal

Candle mingguan harga emas mengisyaratkan Bullish Inside Bar di tengah reli Dolar AS, 1 hari, #Emas Teknikal

Penutupan harian di atas 2400 bisa menjadi peluang beli harga emas selanjutnya, 1 hari, #Emas Teknikal

USD/CAD berpotensi membentuk support di level 1.3726, 1 hari, #Forex Teknikal

USD/JPY terus menguat setelah breakout bullish di atas level 152, 1 hari, #Forex Teknikal

Setelah ditutup pada level tertinggi 34 tahun terhadap Yen, waspadai potensi penolakan Dolar dari resistance 155, 1 hari, #Forex Teknikal

Trend penurunan EUR/USD mendorong pengujian ke level support 1.06900, 1 hari, #Forex Teknikal

Pasar khawatir jika Bank Sentral Eropa akan memangkas suku bunga sebelum Federal Reserve, 1 hari, #Forex Fundamental

Setelah diantisipasi sejak awal tahun, Halving Bitcoin berlangsung sesuai rencana pada 20 April lalu, 1 hari, #Kripto Fundamental

Reward penambangan blok Bitcoin kini berkurang dari 6.25 BTC menjadi 3.125 BTC, 1 hari, #Kripto Fundamental

Momentum Halving mengakibatkan fee harian Bitcoin melompat ke $128 lalu crash ke kisaran $8-$10, 1 hari, #Kripto Fundamental

Bitcoin sempat menyentuh 65,000, namun saat ini kembali stabil di bawah level kunci tersebut, 1 hari, #Kripto Teknikal

Secara umum, BTC/USD belum keluar dari range konsolidasi yang terbentuk sejak awal Maret lalu, 1 hari, #Kripto Teknikal

Analis Crypto Potato mencermati bahwa performa Altcoin justru berhasil mengungguli Bitcoin pada akhir pekan lalu. Salah satunya karena SHIB melesat hingga 18% di atas 0.000027, 1 hari, #Kripto Teknikal

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengembangkan bisnisnya tahun ini. Meliputi bisnis pertambangan & perdagangan batubara, penyediaan tenaga listrik & uap, perdagangan pupuk & bahan kimia, serta bisnis teknologi, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kenaikan pendapatan konsolidasi sebesar 3.7% year on year (YoY) atau senilai Rp37.4 triliun. , 1 hari, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 5.08%, PT XL Axiata Tbk (EXCL) 3.65%, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) 3.29%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG menguat di awal perdagangan hari ini, naik 0.26% ke 7,105, 1 hari, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru