Menu

Analisa 3 Sektor Yang Menarik Secara Teknikal

Aditya Putra

Kami mengambil tiga sektor yang cukup menarik, serta akan dan sedang berupaya merubah momentum atau bahkan menjawab keragu-raguan pasar. Simak ulasannya.

1. Sektor Pertambangan

YTD Return: -7.64% (per hari Rabu, 29/05/2019).

Kinerja sektor pertambangan secara year-to-date (YTD) tidak cukup menggembirakan. Hal ini sudah terlihat sejak bulan Juli 2018, ketika saham-saham pertambangan mencapai peak performance secara teknikal. Sejak pertengahan tahun 2015, sektor pertambangan sudah rally hingga bulan Juli 2018 yang lalu.

Saat ini, tren teknikal sektor pertambangan masih berada di fase bearish yang sudah terbentuk dalam 1 tahun terakhir. Lalu apakah tren bearish ini sudah mencapai bottom-nya? Mengingat harga batu bara belum akan meningkat kembali di atas 80USD/MT atau bahkan 90USD/MT, maka uji support harga batu bara di level 70USD/MT akan menentukan titik bottom selanjutnya.

 

2. Sektor Keuangan

YTD Return: +4.47% (per hari Rabu, 29/05/2019).

Sempat menguji tren bearish continuation di awal 2018 hampir selama 6 bulan, dipengaruhi oleh kualitas aset sektor perbankan, pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan nilai tukar rupiah. Namun hasil pertumbuhan Net Interest Margin (NIM) yang stabil serta pertumbuhan kredit yang tetap double digit di Big Banks secara perlahan mampu mengikis kekhawatiran berlebihan investor.

Overall tren jangka panjang kami lihat masih bullish, koreksi dua bulan terakhir ini di 2019 belum merubah pandangan kami untuk sektor keuangan secara jangka menengah. Jikalau hasil perbankan di semester-I (lagi-lagi) berhasil menjaga kualitas aset dan pertumbuhan kredit di level yang stabil, sektor keuangan sangat mungkin justru akan kembali membuat all time high.

 

3. Sektor Properti

YTD Return: +0.4% (Per hari Rabu, 29/05/2019).

Test dan koreksi Bottom selesai, bullish reversal sudah terlihat dalam kurun waktu 8 bulan terakhir ini, sebelumnya dalam 2.5 tahun sektor properti mengalami masa-masa suram dengan tren bearish. Kisah kebangkitan ini tidak dapat dipisahkan dari beberapa kebijakan pemerintah mulai dari DP 0%, penurunan PPN dan yang paling terkini peluang penurunan suku bunga.

Jika momentum perbaikan ekonomi domestik berjalan semakin baik, rupiah terkendali serta suku bunga turun, kami menganalisa hingga akhir tahun sangat mungkin sektor properti akan break resistance high di 2019 ini.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE