Menu

BWPT: Revaluasi Aset Tanaman, Kok Dimasukkan Sebagai Pendapatan?

Shanti Putri

Ada hal yang menarik pada Laporan Keuangan saham BWPT (PT Eagle High Plantation Tbk) yang baru-baru ini dirilis, dan patut menjadi pelajaran bagi investor.

Bulan Juli-Agustus adalah bulan-bulan dimana Laporan Keuangan (LK) kuartal dua dirilis. Biasanya, rilisnya LK membawa kehebohan temporer di kalangan para trader saham yang menyebabkan terjadi ARA (Auto Rejection Atas) atau ARB (Auto Rejection Bawah) pada saham-saham tertentu pasca rilis LK.

Ada hal yang menarik pada rilisnya Laporan Keuangan Q2/2018 saham BWPT (PT Eagle High Plantation Tbk). Pada bagian Laba-Rugi terdapat bagian Keuntungan Perubahan Nilai Wajar Aset Biologis yang nilai asalnya hanya Rp26 Miliar. Kini, bagian tersebut menjadi bernilai Rp215 Miliar. Hal ini membuat Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan menjadi tampak menggembirakan. Dari yang asalnya merugi Rp102 Miliar, kini sudah mulai plus alias menghasilkan (laba) sebesar Rp2 Miliar. Wah, apakah sudah saatnya BWPT turnaround (mulai menghasilkan)?

Sebaiknya jangan senang dulu, karena Keuntungan Perubahan Nilai Wajar Aset Biologis semestinya tidak dimasukkan menjadi pendapatan. Hal ini aneh, karena selama Aset Biologis (baca: tanaman) tersebut tidak dijual, maka tidak akan menjadi pendapatan.

 

Keuntungan Perubahan Nilai Wajar Aset Biologis (Revaluasi Aset) diilustrasikan sebagai berikut; misalnya 5 tahun lalu saya membeli bibit tanaman senilai Rp10 juta, kemudian hari ini tanaman saya sudah besar-besar dan sudah bisa dipanen walau belum banyak. Lalu saya menilai ulang, apabila tanaman saya dijual hari ini maka semestinya akan laku Rp100 juta. Beli bibit 10 juta, lalu KALAU dijual harganya 100 juta. Apakah selisih 90 juta masuk ke kantong? Tidak. Karena tidak dijual, saya masih memiliki aset biologis saya.

Dengan demikian, Laba Bersih pada Laporan Keuangan saham BWPT tidaklah benar-benar laba. Perlu dicatat juga bahwa dimasukkannya Revaluasi ke dalam Laporan Keuangan tidaklah dilarang; belum ada aturan mengenai hal seperti ini. Namun, jangan dulu senang apabila melihat sebuah emiten sudah laba setelah sekian lama merugi; harus periksa ulang, jangan-jangan laba yang tercantum hanyalah semu.

 

 

Simak juga ulasan-ulasan mengenai emiten lainnya, termasuk ELSA, BBCA, dan saham-saham Bakrie berdasarkan perspektif fundamental di rubrik Analisa Fundamental Saham.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE