Menu

Dampak Teror Bom Terhadap IHSG

Aditya Putra

Teror bom kembali mengintai Indonesia di awal tahun 2016, kinerja IHSG dipertanyakan. Akankah ini menjadi awal kekacauan di Pasar Saham atau tidak? Lalu, bagaimana dampak penurunan suku bunga terhadap IHSG kedepannya? Sektor-sektor mana sajakah yang akan diuntungkan?

Indonesia kembali di guncang teror bom kemarin (14/01) tepatnya di Jakarta. Aksi ini mengakibatkan puluhan korban dan beberapa di antaranya kehilangan nyawa, dan kemudian menyebar hastag dukungan #KamiTidakTakut, yang beberapa saat kemudian menjadi trending topics dunia di Twitter.

Namun, kondisi tersebut tidak lantas membuat pasar saham Indonesia ambruk. Seperti yang terlihat pada grafik di bawah, IHSG memang mengalami tekanan di sesi I perdagangan kemarin, namun menjelang sesi II IHSG cukup kuat dan akhirnya di tutup melemah dengan nilai yang terbatas sebesar 0.53%.

Grafik. Pergerakan IHSG Ketika Aksi Teror Bom Terjadi

Tekanan jual asing masih terus terjadi sejak awal tahun hingga kemarin. Khusus kemarin, asing terhitung melakukan net sell sebesar Rp 300 milyar, sementara sektor-sektor yang mengalami penurunan diantaranya; infrastruktur (-1.29%), industri dasar (-1.71%), dan aneka industri (-0.38%).


Respon IHSG Terhadap Teror Bom

Menilik kuat-nya IHSG kemarin (14/01) meskipun minus, melengkapi kinerja 2016, nampaknya IHSG memang mulai menunjukkan taringnya. Simpul-simpul penguatan mulai terlihat, dari data historis selama aksi teror bom menguncang Indonesia, sejak tahun 2002 hingga saat ini, IHSG hanya terkoreksi di hari pertama, setelahnya IHSG cenderung menguat dan mengalami pergerakan yang positif.

Pada kasus bom bali tahun 2002, IHSG sempat drop 3%, kemudian sehari kemudian naik 1%, pada kasus bom kedubes Australia tahun 2004 IHSG hanya turun 1% dan kemudian ke-esokan hari-nya naik hingga 2%.

Hasil ini menjelaskan bahwa investor cenderung mengabaikan aksi teror yang terjadi dan memilih untuk membeli saham-saham ter-diskon karena panik jual investor lainnya.


Suku Bunga Turun 25bps

Jika anda sebagai investor ritel dan menginginkan titik beli yang pas untuk masuk di pasar saham, tentu kejadian kemarin merupakan peluang terbaik yang bisa anda ambil, mengingat di sisi lain Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk melakukan pemotongan suku bunga acuan sebesar 25bps, yang artinya ruang pertumbuhan ekonomi semakin terbuka lebar tahun ini.

Grafik. Suku Bunga Bank Indonesia (BI)

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memotong suku bunga dikarenakan tingkat inflasi yang cukup rendah tahun lalu (3.35%) serta melihat resiko global dalam beberapa bulan mendatang. Resiko pelemahan rupiah terhadap USD juga relatif stabil.

Sektor-Sektor Positif Terhadap Suku Bunga

Bicara suku bunga maka tentu pilihan sektor juga tidak jauh-jauh dari efek terbesar interest rates-sensitive. Beberapa pilihan sektor yang dapat dijadikan pilihan utama tentu-nya perbankan, property, konstruksi serta barang konsumsi.

  1. Perbankan

Sektor ini sangat diuntungkan dengan penurunan suku bunga, karena dengan suku bunga yang lebih rendah, ekspansi kredit dapat lebih dipacu dan pada akhirnya dapat meningkatkan margin laba perbankan.

Grafik. Valuasi Saham-saham Perbankan

  1. Properti

Sektor ini terbantu karena biaya pinjaman akan turun mengikuti suku bunga, dengan beban pinjaman yang turun, diharapkan masyarakat lebih banyak yang membeli property seperti rumah dan apartemen

  1. Konstruksi

Proyek konstruksi yang masif dalam 2(dua) tahun terakhir selama Presiden Jokowi menjawab memberikan pengaruh yang positif terhadap biaya tender yang meningkat, dan peningkatan tersebut juga berpengaruh pada pencapaian kontrak baru masing-masing emiten konstruksi. Penurunan suku bunga membuat perusahaan konstruksi dapat meningkatkan margin laba bersih akibat turun-nya beban bunga pinjaman.

  1. Barang Konsumsi

Sektor ini akan memiliki dampak yang positif terhadap suku bunga, karena bagi masyarakat yang memiliki pinjaman di sektor properti, dapat lebih merasakan penurunan cicilan biaya perbulan dan kelebihan dana-nya dapat gunakan untuk keperluan belanja barang kebutuhan pokok.

Grafik. Valuasi Saham-saham Barang Konsumsi






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE