Menu

Deal Fase Pertama Tak Menandai Sirnanya Konflik AS-China

Fullerton Markets

Apabila kesepakatan sementara AS-China terbukti tak bisa memberikan pengaruh signifikan pada outlook pertumbuhan global, aset berisiko tinggi seperti AUD/USD terancam kembali merosot.

AS-China memang telah mencapai kesepakatan "fase pertama" untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dalam ketegangan dagang. Namun, harga saham-saham AS justru memangkas kenaikan di akhir sesi perdagangan pekan lalu. Para trader tampaknya masih menimbang signifikansi kesepakatan ini terhadap performa ekonomi global.

Donald Trump berjabat tangan dengan Liu He untuk menandai kesepakatan "fase pertama"

Dari pengalaman yang telah lalu, perjanjian AS-China tidak pernah terlaksana sesuai kesepakatannya. Jadi, proyeksi untuk deal "fase pertama" ini masih meragukan, apalagi jika melihat statusnya yang bahkan belum difinalisasi. Meskipun begitu, nuansa dagang AS-China secara umum masih positif. Apabila kondisi ini bertahan, maka kekhawatiran pasar terkait melambatnya pertumbuhan global kemungkinan bisa teratasi.

Masalahnya, kenaikan tarif Oktober yang ditunda dalam kesepakatan "fase pertama" AS-China bukanlah ujung pangkal ketegangan dua negara tersebut. Menurut pengamatan Fullerton Markets, kenaikan tarif yang direncanakan pada bulan Desember justru menjadi masalah utama, mengingat keputusan ini akan mempengaruhi mayoritas konsumen barang-barang elektronik. Apabila bisa memastikan pembatalan tarif Oktober dan Desember, AS dan China kemungkinan bisa menghindari perlambatan GDP masing-masing sebesar 0.2 persen dan 0.1 persen.

Data GDP China Q3 yang dijadwalkan meluncur Jumat pekan ini diproyeksi turun ke 6.1 persen, level terendah hampir 3 dekade. Laju pertumbuhan yang seperti ini akan mempersulit pemerintah China untuk mengklaim geliat perekonomian yang mendekati target jangka panjangnya.

Hingga pertumbuhan AS dan China menunjukkan sinyal pertumbuhan yang sesuai target, suasana kondusif saat ini lebih baik dipertimbangkan sebagai "jeda" daripada "awal konklusi damai" dalam lika-liku konflik dagang AS-China.

 

Instrumen Trading Pilihan

AUD/USD

Pasangan mata uang ini berpotensi melemah ke 0.6720, seiring dengan antisipasi pasar menanti rilis GDP China Q3.

 

USD/JPY

Cenderung bearish, pair ini kemungkinan turun hingga 107.65, sejalan dengan pelemahan Indeks Dolar AS lebih lanjut.

 

XAU/USD

Walaupun Yen bisa menguat versus Dolar AS, XAU/USD justru diprediksi turun ke 1465 dalam minggu ini.

 

US30USD

Secara mingguan, indeks saham ini menyimpan potensi pelemahan ke level 26595.

 


Franky Nangoy

Market Strategist - Fullerton Markets

Dengan lebih dari 15 tahun pengalaman profesional dalam forex, Franky telah mengambil berbagai peran di industri ini. Ia menjadi konsultan dan analis untuk broker lokal dan internasional, dan saat ini memegang peranan sebagai Market Strategist di Fullerton Research, dimana ia bertanggung jawab mempersiapkan materi pembelajaran secara rutin, seperti Weekly Market Research dan webinar secara langsung untuk Audience global. Kelebihannya terletak pada analisis pasar Indonesia.

Pada tahun 2018, Franky menyelesaikan serangkaian Roadshow di 11 kota di seluruh Indonesia, menjangkau para trader, baik yang pemula maupun berpengalaman dengan wawasan dan kebijaksanaan terkait forex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE