Menu

Dolar Jadi Safe Haven Pilihan Di Tengah Saratnya Ketidakpastian

Axi

Masalah politik AS, perlambatan global, perang dagang, dan arah kebijakan bank sentral yang belum menentu, membuat pasar beralih ke Dolar AS sebagai safe haven favorit ketimbang emas.

Saat ini, pasar belum menentukap sikap pasti atas isu pemakzulan Trump yang kini mendominasi ranah politik AS. Ketidakpastian pun meningkat, sehingga makin membebani sentimen investor. Apalagi, ekonomi global nyatanya terus menunjukkan pelemahan dan tensi geopolitik masih membayangi kestabilan harga di pasar finansial.

Saham AS kemarin (26/September) ditutup melemah, meski masih di level yang lebih tinggi dari kisaran terendah sesi New York. Gejolak politik dalam negeri seolah memadamkan minat pasar terhadap aset berisiko tinggi.

Meskipun begitu, rilis data GDP AS terbaru membuktikan bahwa perekonomian masih relatif kokoh. Hal ini pun membantu memperkuat posisi Dolar AS sebagai mata uang safe haven, meski pasar masih mengkhawatirkan outcome perang dagang AS-China.

 

Outlook Pasar Minyak

Harga minyak menanjak setelah AS terang-terangan mengungkapkan rencananya untuk memperkuat sistem pertahanan dan mengirim pasukan di Saudi Arabia. Hal ini masih terkait dengan serangan ke fasilitas minyak Saudi yang diduga kuat disponsori oleh Iran.

Munculnya tensi geopolitik seperti ini tentu mengganggu prospek masokan minyak di waktu mendatang. Walaupun demikian, buyer minyak tampak masih ragu untuk kembali masuk pasar setelah ditekan oleh kabar pulihnya kilang minyak Saudi yang lebih cepat dari perkiraan.

 

Emas Kurang Diminati

Sentimen risk-off ringan yang saat ini menjadi tema pasar global agaknya gagal mendorong kenaikan harga emas. Pasar lebih memilih Dolar AS sebagai safe haven, karena update data ekonomi yang meyakinkan dan penguatannya versus Euro yang menjanjikan.

Selain itu, muncul indikasi bahwa bank-bank sentral sudah mulai beranjak dari pandangan super dovish. RBNZ yang dikenal sebagai bank sentral mayor paling dovish saja sudah tampak mengurangi proyeksi pemotongan suku bunganya. Jika ikut memperhitungkan pernyataan Evans Fed yang menekankan pernyataan hawkish-nya, AxiTrader menyimpulkan bahwa sekarang bukanlah momen tepat bagi pendukung bullish emas.

Untuk sekarang, level 1,500 masih menjadi support kuat yang bisa diandalkan. Namun, batas tersebut masih berpeluang ditembus bila dorongan seller cukup kuat untuk membawa harga mempenetrasinya.

 

Yuan Dan Dolar Jadi Sorotan

FTSE Russell mengejutkan investor Yuan dengan mengurungkan penambahan obligasi pemerintah China ke dalam daftar World Government Bond Index. Sekalipun demikian, aset tersebut masih termasuk dalam watchlist dan berpotensi untuk di-upgrade.

 

Sementara itu, Dolar AS menunjukkan penguatan yang ditopang oleh performa kuatnya terhadap Euro. Dari perspektif teknikal AxiTrader , EUR/USD membentuk triple bottom di area 1.0925-1.0910. Namun, naiknya popularitas Elizabeth Warren dalam polling pemilihan kandidat Presiden AS perlu diperhatikan, karena sosok ini mengusung program pajak kekayaan yang bisa membebani aset-aset AS. Dalam jangka pendek, sinyal Dolar AS masih akan bullish apabila dapat mempertahankan kenaikannya hingga akhir pekan ini.

 


AxiTrader adalah bagian dari perusahaan finansial berskala global yang mapan dan terpercaya. Dengan prinsip "diciptakan oleh trader, untuk trader", broker ini berkomitmen untuk memberikan layanan trading yang meluas dan terjangkau bagi semua kalangan.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE