Menu

Ekspektasi Ekonomi Membaik, Sektor Ritel Mulai Menggeliat?

Aditya Putra

Kinerja sektor ritel perlahan membaik, terlihat dari proxy saham-saham kapitalisasi besar di sektor ini, berlanjutkah kedepan?

Terlihat pergerakan saham-saham sektor ritel yang mulai meningkat sejak akhir tahun hingga saat ini:

Sumber: Google Finance

Jika diperhatikan akhir-akhir ini kita sering menjumpai jalanan yang mulai kembali macet, hal yang jarang terjadi dalam kurun waktu 3-6 bulan terakhir mungkin. Semenjak pemerintah menerapkan Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), aktivitas dan mobilitas masyarakat menjadi meningkat. Kemudian mulai berjalannya pemberian vaksin massal yang kali ini mulai menyasar kalangan masyarakat umum dan perkantoran, maka kedepan diprakirakan mobilitas akan semakin meningkat di atas rata-rata enam bulan terakhir.

Dari kondisi tersebut, maka kita dapat mulai melihat pergeseran pola siklus sektor di saham yang mulai beralih dari sektor defensif(pokok) ke consumer cyclical karena ekspektasi ekonomi yang mulai menanjak dari mobilitas masyarakat dan mulai kembali membelanjakan uangnya. Namun sebelumnya mari kita intip data ekonomi terlebih dahulu.

Jika benar, bagaimana dengan data ekonomi khususnya penjualan ritel akhir-akhir ini?

 

Data Ekonomi

Penjualan Ritel Domestik


Sumber: Bank Indonesia, Trading Economics

Mengutip data di atas, memang di bulan Desember tahun lalu sudah mulai terlihat kenaikan yang sangat lumayan dari data penjualan ritel di bulan-bulan sebelumnya. Di bulan Desember penjualan ritel ada di angka 4.8%/mom, atau naik dari level -1.2%/mom di bulan sebelumnya. Ok kan?

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) melaporkan Survei Konsumen Bank Indonesia pada Februari 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi membaik. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2021 sebesar 85.8, sedikit meningkat dari 84.9 pada Januari 2021. ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan tetap positif dan relatif stabil dibandingkan dengan ekspektasi pada bulan sebelumnya, ditopang oleh ekspektasi terhadap penghasilan ke depan.

 

Capaian Kinerja Perusahaan Ritel

Tidak banyak data yang dapat di ambil hingga akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021 untuk perusahaan ritel di Indonesia, yang memang rata-rata belum mempublikasikan hasil kinerjanya sejauh ini.

Sumber: Stockbit

Kita coba mengambil rilis laporan keuangan Matahari Department Store (LPPF) yang sudah tersedia, terlihat di Q4/20 mulai keliatan adanya kenaikan angka penjualan, yang memang tidak bisa di samakan dengan tahun 2019 tentunya. Lalu untuk kasus LPPF ini, memang kinerja perusahaan juga tidak terlalu positif dalam 5-7 tahun terakhir. Namun disini kita ingin melihat angka penjualan yang terjadi sudah sejauh apa.

Sejauh yang penulis temukan, angka penjualan sektor ritel benar-benar drop di kuartal-II (Q2) tahun lalu, dan mulai membaik di kuartal berikutnya (Q3). Jadi dengan progress ekonomi yang menunjukkan sinyal perbaikan mobilitas dan tentunya daya beli, maka saham sektor ritel juga akan berpotensi menggeliat di kuartal-kuartal kedepan dengan mendekati performa di tahun 2019 sebelum adanya pandemi.

Dalam enam bulan terakhir, sejak Oktober 2020 hingga Maret 2021 performa saham MAPI sebagai salah satu saham yang memiliki kapitalisasi pasar cukup besar di sektor rital sudah naik +30,2%/-1-,2%(ytd), sementara ACES +1.6%/-5.6%(ytd), ERAA +65%/+10.7%(ytd). Tentu kita berharap saham-saham di sektor ritel akan memiliki capaian kinerja yang membaik di akhir tahun 2020 lalu dan makin membaik di 2021 ini.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE