Emas Diuntungkan Stimulus Masif, Kenaikan BTC Masih Meragukan |
Selain mendapat dukungan dari anggaran Joe Biden, emas juga menunjukkan outlook bullish secara teknikal. Di sisi lain, Bitcoin masih konsolidasi setelah memenuhi target penurunan pasca Rising Wedge.
Belakangan ini, muncul pengumuman penting dari Amerika Serikat mengenai peluncuran anggaran tahun 2021 oleh Joe Biden sebesar USD6 Triliun. Anggaran ini meliputi paket USD4 Triliun untuk perbaikan kondisi pekerjaan dan keluarga di Amerika Serikat. Jumlah tersebut naik sekitar 25% dibandingkan tahun sebelumnya yang ditetapkan sekitar USD4.79 Triliun.
Analisa Harga Emas
Harga emas naik ke rekor tertingginya sejak anjlok pasca meledaknya pandemi tahun lalu ke kisaran level USD1,452 per troy ounce. Kenaikan harga bahkan mencapai kisaran USD2,073 per troy ounce. Harga kemudian perlahan jatuh ke level USD1,680 per troy ounce, meski baru-baru ini telah menembus ke atas pola flag-nya. Hal ini menjadi pertanda baik karena apabila harga mampu menembus harga tertingginya, maka emas berpotensi menuju kisaran USD2,300 - USD2,460 per troy ounce, yang merupakan target kenaikan dari pola flag.
Untuk ke depan, akan lebih masuk akal untuk melakukan perdagangan jangka pendek yang lebih fokus pada tren naik. Namun bilamana harga bergerak lemah ketika mendekati level USD2,073 per troy ounce, maka akan lebih masuk akal untuk mengambil sikap bearish terhadap emas.
Analisa Bitcoin
Disamping emas yang menjadi fokus karena kenaikan jumlah anggaran Joe Biden, ada aset lindung nilai inflasi lain yang bisa menjadi fokus yaitu Bitcoin.
Saat ini, BTC sudah berada di target penurunan pola Rising Wedge yang terbentuk beberapa waktu lalu, yakni di kisaran USD29,000 - USD30,000. Namun, saat ini belum ada konfirmasi apakah harga akan kembali melanjutkan kenaikan jangka panjangnya, mengingat Bitcoin masih berkonsolidasi. Karenanya, saat ini akan lebih masuk akal untuk melakukan perdagangan harian yang durasinya lebih pendek.
Christopher Tahir - Exness Forex Training Specialist
Disclaimer: Publikasi analisa ini merupakan bentuk komunikasi marketing dan tidak mewakili riset atau saran investasi apapun. Konten yang terkandung di dalamnya mencerminkan pandangan umum dari pakar kami dan tidak berhubungan dengan kondisi pribadi, pengalaman investasi, ataupun situasi finansial para pembaca. Analisa ini juga tidak ditujukan untuk mempromosikan badan investasi independen manapun dan Exness tidak berkewajiban untuk melarang transaksi apapun sebelum rilis analisa. Para pembaca sebaiknya mewaspadai kemungkinan loss yang bisa terjadi. Exness tidak bertanggungjawab atas kerugian yang mungkin timbul dari penggunaan analisa ini.