Menu

IPO Estika Tata Tiara: Menjanjikan Kelanjutan Usaha Yang Prospektif

Alia Tarmizi

Sejumlah perusahaan telah mengantri untuk melaksanakan IPO tahun depan. Salah satunya adalah Estika Tata Tiara.

Perusahaan pengolahan daging terintegrasi hulu hingga hilir, PT Estika Tata Tiara Tbk, berencana melepas sebanyak-banyaknya 376,862,500 saham baru dalam rencana penawaran umum saham perdana (IPO) pada tahun depan. Nilai saham yang dilepas dalam IPO Estika Tata Tiara setara dengan 20% dari modal. Dengan rentang harga penawaran pada kisaran Rp450-Rp600, perseroan ini berpeluang meraup Rp169.58 miliar-Rp226.12 miliar.

Masa penawaran umum akan berlangsung pada 2-4 Januari 2019 mendatang, sedangkan tanggal pencatatan di BEI ditargetkan pada 10 Januari 2019. Perseroan menunjuk UOB KayHian sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter pada pelaksanaan IPO tersebut.

Sebelum penawaran umum, 99.7% atau sekitar 1.5 miliar saham perseroan digenggam PT Tigatunggal Adimulya, sedangkan sisa 0.3% dimiliki oleh PT Tiga Tunggal Kapital. Setelah IPO, 19% saham perseroan akan dilepas ke publik, 1% digunakan untuk program ESA, sedangkan Tigatunggal Adimulya dan Tiga Tunggal Kapital masing-masing menggenggam 79.76% dan 0.24%.

Dalam rangka penawaran umum perdana saham ini, perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 37,686,250 Waran Seri I Atas Nama, yang setara dengan 2.5% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan.

Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru perseroan, yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Waran Seri I tersebut diterbitkan berdasarkan Perjanjian Penerbitan Waran Seri I, di mana setiap pemegang 10 saham baru berhak memeroleh satu Waran Seri I.

 

Penggunaan Dana

Estika Tata Tiara akan menggunakan dana hasil IPO untuk beberapa kebutuhan, yaitu:

  1. Sekitar 45% akan digunakan untuk pembelian sapi hidup, baik lokal maupun impor.
  2. Sekitar 25% akan digunakan untuk pembelian barang dagangan berupa daging yang berasal dari distributor lokal, Bulog, maupun impor.
  3. Sekitar 30% akan digunakan untuk investasi perluasan kandang, investasi bangunan fasilitas produksi baru di Subang, dan investasi bangunan untuk penambahan kapasitas produksi di Salatiga.

Di Salatiga, perseroan akan membangun ruang produksi baru dan cold storage. Saat ini, seluruh ruang produksi sudah terpakai untuk kapasitas 10 ton per hari, dengan utilisasi mencapai 85%, dan akan meningkat sampai 100% di akhir tahun ini.

Ruang produksi saat ini adalah Rumah Potong Hewan yang dikonversi menjadi pabrik makanan olahan, sehingga layoutnya tidak ideal untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan efisien.

 

Kinerja Keuangan

Hingga semester I-2018, pendapatan perseroan meningkat 3.49% menjadi Rp448.06 miliar, lebih besar jika dibandingkan dengan semester I-2017 yang sebesar Rp432.93 miliar. Kenaikan ini didorong oleh penjualan sapi hidup, daging impor, dan produk pengolahan. Pada periode tersebut, laba bersih tahun berjalan mengalami penurunan sebesar 15.59%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban keuangan.

Dengan tingginya tingkat uang beredar pada tahun depan, indeks consumer goods diprediksi akan lebih positif di tahun ini. Estika Tata Tiara pun memasok sapi untuk masyarakat, di mana saat ini Indonesia masih mengimpor sekitar 600,000 ekor sapi setiap tahun. Dengan defisit yang cukup besar, bisnis perseroan cukup prospektif.

Dengan harga penawaran pada rentang diskon Rp450-Rp600, Estika Tata Tiara sesungguhnya memberikan ruang investasi pada investor. Tidak lupa, perseroan juga menerbitkan waran sebagai opsi investor mendapatkan capital gain.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE