Menu

Kebijakan B20: Sentimen Positif Bagi Emiten Sawit

Shanti Putri

Dalam upaya untuk mengurangi defisit dagang, pemerintah melakukan berbagai upaya, termasuk kebijakan B20 yang bisa menguntungan emiten sawit di BEI.

Pelemahan Rupiah terhadap Dollar AS disiasati dengan memperbanyak ekspor ketimbang impor, atau setidaknya memperkecil impor apabila volume ekspor kita masih sulit diperbesar. Salah satu cara memperkecil impor oleh pemerintah baru-baru ini adalah dengan memberlakukan kebijakan B20, yang ke depan bisa menguntungan emiten sawit di Bursa Efek Indonesia.

 

 

Apa itu Kebijakan B20?

B20 adalah kebijakan yang mewajibkan penggunaan solar bercampur minyak kelapa sawit sebanyak 20 persen (B20) yang akan berlaku per 1 September 2018. Hal ini ditempuh untuk memangkas impor minyak diesel dalam rangka mengurangi defisit transaksi berjalan. Kebijakan yang dikenal dengan B20 ini berpotensi meningkatkan permintaan minyak sawit mentah domestik saat permintaan dari luar negeri cenderung lesu.

 

Emiten Sawit Potensial

Emiten sawit yang akan mendulang keuntungan paling besar dari kebijakan B20 diantaranya adalah PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).

SMAR telah mengoperasikan pabrik biodiesel pertama di Kalimantan Selatan dengan kapasitas 300,000 ton per tahun. Pabrik biodiesel milik SMAR yang kedua terdapat di Marunda, Jakarta Utara, dengan kapasitas tahunan 300,000 ton.

Sementara itu, TBLA telah membangun pabrik biodiesel di Lampung sejak tahun 2015, dengan kapasitas 1,050 ton per hari. Nilai penjualan biodiesel perseroan tahun lalu berada di kisaran Rp890 miliar. Kemudian, stok biodiesel korporasi juga meningkat 10.04% ke angka Rp93.73 miliar pada tahun lalu.

Investasi pabrik yang diawali oleh SMAR dan TBLA membuat keduanya unggul dibandingkan emiten sawit lainnya. Dengan kebijakan B20 yang akan segera berlaku, SMAR dan TBLA berpotensi menuai marjin laba yang lebih besar dibandingkan emiten lainnya di sektor sawit.


Senopati Ihsg

Pagi Mbak, kalau LSIP ikut terkena imbas positif gak yaa

Shanti Putri

LSIP itu ga punya segmen usaha biodiesel mas. Cek aja Catatan 31 di LK Q2, pendapatan dia berasal dari Sawit products, karet dan benih. Manufaktur biodiesel ga ada dia.. Jadi sentimen biodiesel ini bukan untuk lsip. Sampai Ytd Agustus ini dia pendapatannya turun, labanya juga setengah dari Q2 tahun 2017. Dan arus kas operasinya juga turun, tapi dia dapat pendapatan besar dari selisih kurs :) jadi selama rupiah melemah saham LSIP justru menguat.

 





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE