Menu

Kenaikan Harga Saham TAXI, Jebakan Bandar?

Shanti Putri

Harga saham TAXI meroket dari 55 menjadi 118 per lembar saham dalam waktu satu minggu saja. Namun, layakkah saham PT Express Transindo Utama ini untuk dipegang lama?

Di tengah lesunya indeks saham di Bursa Efek Indonesia beberapa waktu terakhir, ada sebuah saham yang berkali-kali menyentuh batas Auto Rejection atas (ARA), yaitu TAXI (PT. Express Transindo Utama Tbk). Hal ini lantaran adanya penghentian penambahan mitra taksi online yang selama ini mengancam perusahaan taksi konvensional. Harga saham TAXI pun meroket dari 55 menjadi 118 per lembar saham dalam waktu satu minggu saja. Namun, layakkah saham TAXI dipegang lama?

 

 

 

Terkait dengan kenaikan saham TAXI, terdapat beberapa berita yang menggoreng saham TAXI. Berikut diantaranya:

Namun, pada tanggal 15 Maret 2018 beredarlah isu-isu negatif tentang TAXI, diantaranya;

Terlepas dari kabar-kabar tersebut, nyatanya Express Trasindo Utama (TAXI) mencatat rugi bersih mencapai IDR133.1miliar di paruh pertama tahun 2017, atau naik 210% YoY dari rugi periode yang sama tahun sebelumnya pada IDR42.9b. Pendapatan turun 58% YoY mencapai IDR158.7miliar di paruh pertama 2017 versus IDR364miliar di laruh kedua 2016.

Apakah yakin mau berinvestasi lama disini? Kondisi sekarang dinyatakan kondisi Pisau Jatuh. Selama belum menunjukkan perbaikan manajemen dan kinerja, maka berinvestasi di saham seperti ini dapat dikatakan berjudi. Lain soal kalau hanya untuk memanfaatkan momen.

Bagaimana kiranya kinerja TAXI beberapa tahun ke belakang? Coba perhatikan beberapa grafik berikut ini.

 

 

Aset TAXI masih lebih besar daripada liabilitasnya, sehingga dari sisi modal, TAXI masih mampu bertahan. Sayangnya, sejak aset TAXI tertinggi di tahun 2014. Aset TAXI terus menurun pada 2015 dan 2016 dengan liabilitas mencapai dua kali lipat lebih besar dari ekuitas.

 

 

Aset berkurang lantaran beban usaha yang meningkat, bahkan membesar. Hal ini mengakibatkan kerugian yang tak terelakkan di beberapa tahun terakhir TAXI.

 

 

Free Cashflow TAXI sekarang tipis sekali dan seringkali minus. Padahal, di tahun-tahun sebelum penurunannya (sejak 2015), performa saham TAXI baik berupa pendapatan, dsb masih baik dan bertumbuh. Ini menerangkan ketidakefisienan operasional, dengan adanya penambahan unit taksi, tapi tidak diimbangi peningkatan pendapatan yang signifikan.

 

 


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

EPS atau laba per lembar saham TAXI menipis di tahun 2015, lalu minus di tahun 2016 dan 2017.

 



Sejak 2015, laba operasional TAXI (Operating Profit Margin) mengecil, lalu akhirnya minus. Laba operasional yang mengecil atau bahkan minus, menandakan bisnisnya sendiri mengalami kemunduran.

 

 

Rasio profitabilitas terus turun sampai akhirnya minus, akankah ada perbaikan di masa depan? Bukannya tidak mungkin, hanya saja untuk berinvestasi di saham TAXI dalam jangka waktu lama sangat tidak disarankan. Apabila ada perubahan dari segi kinerja di masa depan, tak ada salahnya melirik saham TAXI. Namun, untuk sekarang masuk dan investasi jangka panjang di TAXI, saya pikir jangan dulu.

 

 


Strategi apa yang sebaiknya dilakukan saat pasar sedang lesu dan harga-harga saham merosot? Daripada terjebak manuver bandar, simak analisa IHSG Koreksi? Berikut Langkah Strategis Saat Market Crash.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE