Menu

Kesepakatan Dagang Kian Tak Menentu, Investor Defensif

Axi

Manuver pemerintah AS terkait polemik Hong Kong berpotensi meningkatkan tensi hubungan dengan China. Apakah ini akan mengancam kesepakatan dagang yang tengah diupayakan?

Sesi perdagangan AS kemarin (19/November) dibuka dengan cukup stabil sebelum pasar bergerak dalam nuansa risk-off karena perubahan sentimen dagang. Di tengah absennya skema kesepakatan dagang yang kredibel dan komprehensif, investor mulai meyakini bahwa optimisme Kesepakatan Fase Satu telah memuncak sehingga mereka sekarang lebih bersikap defensif.

China telah menuntut pembatalan tarif impor sejak pertengahan tahun lalu. Hal ini membuat banyak pihak menilai jika China akan menarik kesediaannya untuk berkompromi dengan AS apabila Trump tak menjanjikan pembatalan tarif. Padahal, Presiden AS tersebut justru berniat menaikkan tarif lagi apabila tak ada titik temu yang disepakati.

 

AS Sahkan UU Terkait Hong Kong

Kubu China hardliner dalam pemerintahan AS memetik kemenangan besar setelah Senat meloloskan RUU yang bisa mempengaruhi tindakan diplomatik atau sanksi ekonomi terhadap para pelanggar HAM dalam kerusuhan Hong Kong saat ini. Disahkannya perundangan tersebut oleh Senat praktis membuka jalan baginya untuk segera diteken oleh Presiden Donald Trump.

Apakah perkembangan ini bisa mengancam jalannya negosiasi dagang AS dengan China?

Bisa saja, terutama dengan sikap Trump yang belakangan berubah agresif. AxiTrader menilai jika progres kesepakatan dagang masih sangat rentan dan mudah terguncang oleh faktor-faktor eksternal seperti ini.

Sementara itu, Presiden Fed New York, John Williams, mengakui bahwa risiko perekonomian AS masih condong pada penurunan. Namun, ia juga menekankan bahwa kondisi ekonomi sudah berada di "posisi yang tepat". Notulen FOMC Oktober akan menjadi fokus berikutnya, dengan para investor yang akan mengorek petunjuk lebih lanjut terkait perbedaan persepsi para anggota pembuat kebijakan mengenai pemotongan suku bunga terbaru.

 

Outlook Pasar Forex

Menurut pengamatan AxiTrader, spekulator jangka pendek belum terlalu menyiasati risiko dari notulen FOMC tersebut. Hal ini bisa menimbulkan reaksi spontan yang cukup signifikan jika terdapat muatan di luar ekspektasi pasar dalam notulen. Sebaliknya, para pemain jangka panjang tampaknya masih lebih memilih untuk ambil aman dan menyingkir dari situasi pasar saat ini.

Khusus untuk USD/CNY, sentimen pasar terhadap Yuan berubah negatif gegara disahkannya Undang-Undang terkait Hong Kong oleh AS. Serangan balik dari China tampaknya tinggal menunggu waktu, menciptakan ketidakpastian yang membuat trader menghindari aset-aset risiko tinggi seperti Yuan.

 


AxiTrader adalah bagian dari perusahaan finansial berskala global yang mapan dan terpercaya. Dengan prinsip "diciptakan oleh trader, untuk trader", broker ini berkomitmen untuk memberikan layanan trading yang meluas dan terjangkau bagi semua kalangan.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE