Menu

Kisah Perjalanan QE

Parmadita

Dalam upaya mencegah Collapse Keuangan, Bank Sentral telah mengambil intervensi besar-besaran dalam upaya merangsang Ekonomi di negara mereka. Setelah Troubled Asset Relief Program (TARP) gagal untuk memberikan dukungan ke pasar pada tahun 2008, putaran pertama Quantitative Easing diberlakukan dalam upaya untuk Menyediakan likuiditas ke sistem keuangan.

Dalam upaya mencegah Collapse Keuangan, Bank Sentral telah mengambil intervensi besar-besaran dalam upaya merangsang Ekonomi di negara mereka. Setelah Troubled Asset Relief Program (TARP) gagal untuk memberikan dukungan ke pasar pada tahun 2008, putaran pertama Quantitative Easing diberlakukan dalam upaya untuk Menyediakan likuiditas ke sistem keuangan.

Hal ini benar-benar dikhawatirkan para ekonom, karena jika kredit terus melambat lebih jauh, memungkinkan bencana finansial semakin dekat. Di sinilah quantitative easing datang, suatu proses pencetakan Dolar AS untuk membeli obligasi baru. Menciptakan dollar berarti membuat lebih banyak unit dollar dengan jumlah yang sama. Grafik di bawah ini adalah Indeks Dollar dalam menanggapi TARP dan putaran pertama Quantitative Easing.



Sayangnya, efek dari TARP dan QE1 tidak berimbas kepada pertumbuhan ekonomi. Hal ini menyebabkan putaran lain QE diberlakukan pada kuartal 4 tahun 2010, yang disebut QE2, dalam upaya menopang ekonomi Amerika Serikat selanjutnya. Dan untuk sementara waktu, ini berhasil. QE2 memberikan dukungan tambahan kepada saham S & P 500, dan US Dollar dijual secara besar-besaran disana.



The Federal Reserve berharap Bahwa QE putaran satu dan dua akan memberikan rasa aman bagi perekonomian. Sayangnya, banyak data menyebutkan tidak banyak peningkatan untuk menopang pertumbuhan. Ketika QE2 berakhir, saham-saham mulai menurun. Setelah QE2, The Fed memulai membuat sistem yang disebut Operation Twist, sebuah program yang dirancang untuk menjual obligasi jangka pendek (jatuh tempo kurang dari 3 tahun), dan membeli obligasi jangka panjang Treasury (jangka waktu 6-30 tahun). Grafik di bawah ini akan menunjukkan efek yang berbeda pada Dollar AS dari adanya program, dan memberikan stimulus yang mirip dengan QE untuk efek saham.

Gambar 3

Sayangnya, hasilnya jauh dari apa yang diharapkan. Pasar mulai menjual sebagian besar saham dan data ekonomi memberikan hasil lebih buruk. Bulan Mei 2012 semakin parah, karena saham S & P 500 kehilangan 8% nilai saham antara tanggal 1 Mei dan 1 Juni tahun lalu. Grafik di bawah ini akan Menggambarkan masa klimaks S & P menghadapi turbulensi stimulus Dollar AS :



1 Juni tahun 2012 adalah hari penting bagi pasar. Non-farm payrolls dirilis untuk bulan Mei, dan harga mempercepat penurunan yang awalnya dimulai pada banyak saham. Investor mengharapkan The Federal Reserve untuk mengambil tindakan untuk menopang perekonomian.

Kemudian pada bulan Juni, The Fed mengumumkan perpanjangan QE2 guna menambah program hingga tahun 2012. Meskipun fakta itu memberikan dampak positif, aset berisiko terus melonjak naik, yang menggambarkan pasar berharap untuk putaran lain dari QE. Tanggal 17 September 2012, pengumuman QE3 diumumkan, saham S & P 500 naik tinggi untuk tahun ini. Tapi investor mulai melihat potensi masalah berikutnya dalam ekonomi AS yaitu Cliff Fiskal.



Setelah QE3 diumumkan, harga memang mengalami rally tapi dengan adanya intervensi seharunya memberikan relly yang panjang melainkan cukup pendek untuk sebuah intervensi. Perhatikan pada grafik di bawah ini, sebuah pasar tergantung pada stimulus namun tak ada perubahan berarti :



Program twist telah berakhir di akhir 2012 kemarin, The Fed mengumumkan perpanjangan program tersebut, meskipun dengan desain yang sedikit berbeda, Otorisasi pembelian hingga ke $ 85 Miliar per bulan (tapi seperti Operation Twist, hal ini dilakukan tanpa mencetak Dolar AS baru). Pada titik ini, The Fed secara agresif mengurangi kebijakannya pada tahun 2013, dan kali ini Anda memiliki ruang lingkup terbatas mengenai kesempatan QE di bulan-bulan mendatang.


sumber : Dailyfx.com






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE