Menu

Memasuki Minggu Tenang 2019, Ini Dia Emiten Yang Direkomendasikan

Shanti Putri

Momen jelang akhir tahun kerap dimanfaatkan oleh investor untuk berburu saham. Analisa berikut ini akan membantu Anda menemukan beberapa emiten favorit nan potensial untuk dikoleksi.

Akhir tahun memang identik dengan momen paling dinanti semua orang. Bagi masyarakat awam, akhir tahun merupakan momen yang pas untuk merencakan travelling atau sekedar staycation bersama keluarga. Namun, lain cerita dengan rencana akhir tahun para investor saham. Mereka tengah sibuk-sibuknya memilih emiten paling layak dikoleksi sebelum masa panen tiba. Jika Anda salah satunya, maka analisa saham satu ini bisa dijadikan referensi tambahan dalam memilih "bibit layak tanam". Lantas, saham mana sajakah yang dimaksud?

 

Manfaatkan Momen Akhir Tahun Untuk Berburu Saham

Seperti yang kita ketahui bersama, Desember adalah bulan yang mengawali kuartal favorit semua investor. Momen Window Dressing bulan Desember seringkali sukses mengangkat indeks saham. Euforia ini dilanjutkan dengan adanya January Effect, sebelum akhirnya kuncup kembali awal Mei -seakan patuh pada fenomena Sell On May (baca juga: Beberapa Istilah Musiman Dalam Pasar Saham).

Untuk itu, para investor sebaiknya memanfaatkan momen-momen minggu terakhir November ini untuk menganalisa saham-saham layak koleksi sebelum musim panen tiba.

Adapun indeks LQ45 sejak awal tahun hingga Rabu (20/November) pekan lalu hanya mencatatkan kenaikan sebesar 0.32%. Hal ini karena ada 24 saham LQ45 melemah, di antaranya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang turun lebih dari 40%.

Namun seperti biasa, semakin terdiskon suatu emiten justru semakin menarik nilainya bagi investor, dengan catatan aspek fundamental sahamnya masih baik. Adapun penurunan yang terjadi biasanya disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari penurunan kinerja, hingga terbentuknya berbagai sentimen negatif yang mampu mempengaruhi harga saham.

Mengutip dari halaman CNBC Indonesia, berikut daftar saham LQ45 yang memiliki PER terendah:

PER dihitung dengan membagi harga saham saat ini dengan keuntungan tahunan per unit saham (EPS). Dengan memperhatikan grafik PER (Price to Earning Ratio) di atas, kita dapat melihat bahwa ITMG adalah saham LQ45 dengan PER terendah alias paling murah (3.9). Selain itu, ada pula ADRO (sektor batubara) dengan nilai PER yang tak kalah menariknya, yaitu 5.95.

Dalam menentukan valuasi saham dan proyeksi keuntungan di masa depan, ada baiknya Anda tak hanya berbekal nilai PER saham. Sektor batubara kini sedang tidak pada siklus yang menguntungkan, dimana harga acuan dasarnya tidak setinggi tahun lalu. Namun berdasarkan outlook jangka pendek Q4 disusul oleh Q1 tahun depan, permintaan akan batubara, terutama dari China dan Jepang, diprediksi akan mengalami peningkatan cukup pesat. Oleh karena itu, informasi di atas dapat digunakan sebagai referensi mingguan, serta untuk melengkapi keputusan trading jangka pendek Anda.

Berikut penulis juga sertakan informasi sektor yang sedang trending saat ini:

 

Emiten Layak Koleksi Akhir 2019

Berdasarkan volume, emiten yang sedang ramai adalah sektor Mining, Property, dan Trade. Dengan menggabungkan informasi PER terendah dari LQ45 di atas dengan sektor yang sedang heating-up, maka daftar emiten yang paling prospektif jelang Desember dan Q1 antara lain:

Semoga analisa sederhana di atas dapat melengkapi pertimbangan Anda dalam memilih saham selama pekan tenang akhir tahun ini.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE