Mencermati Peluang IHSG Di Bulan September |
Sejauh ini performa IHSG tidaklah mengecewakan dengan kenaikan sekitar +10.87% (ytd), namun tentu saja resiko akan selalu menanti. Katalis apa saja yang harus dicermati oleh investor dan berapa target IHSG di bulan September nanti?
Saat ini IHSG bergerak dengan kecenderungan sideways selama bulan Agustus, dimana performa IHSG hingga kemarin (30/08) masih positif dengan kenaikan +0.17%. Secara historis, IHSG di bulan Agustus tidak lebih baik dalam mencatatkan kinerja positifnya. Jika pun mampu bertahan di level positif itu merupakan satu keuntungan sendiri.
Grafik Pergerakan Harga IHSG
Salah satu yang membuat IHSG terseret adalah performa makro Indonesia yang kurang baik, dengan asing yang melakukan safety melalui aksi jual yang berlangsung dalam beberapa bulan terakhir, dalam mensiasati kebijakan moneter The Fed kedepan dan realisasi keuntungan di pasar saham Indonesia sejak awal tahun.
Katalis di bulan September
Banyak faktor yang bisa membawa IHSG bergerak positif maupun negatif selama bulan September nanti, beberapa faktor yang dapat kami ringkas, diantaranya;
Global
- Produksi minyak AS.
- Consumer price index (CPI) dan Producer price index (PPI) di China.
- Data industrial production serta retail sales di China.
- Data Jobless claim dan CPI di AS.
- FOMC Meeting.
Domestik
- Data makro di Indonesia, (Inflasi, dan ekspor-impor).
- Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Jika merunut dari katalis yang ditampilkan maka hasil yang negatif akan membuat pasar saham global dan regional ikut bergerak turun dan akan mempengaruhi pasar saham domestik secara tidak langsung.
Berharap Pada Inflasi Yang Terjaga
Grafik Tingkat Inflasi Indonesia
Salah satu peluang yang cukup baik pada makro Indonesia ialah inflasi yang terjaga, dimana saat ini level inflasi di bulan Juli sebesar 3.88%, dan atas hasil itu Bank Indonesia (BI) pun menurunkan level suku bunga di area 4.5% agar mampu mengakomodir kegiatan ekonomi dengan peningkatan kredit di masyarakat.
Valuasi IHSG
Grafik PER IHSG
Melihat data-data di atas, secara valuasi saat ini IHSG berada pada level sekitar 24.05x, atau sejajar dengan rata-rata P/E. Lalu apakah pasar saham Indonesia sudah cukup mahal dengan kondisi saat ini? Cukup mahal tentu tidak.
Jika kita melihat pertumbuhan pendapatan perusahaan di Indonesia pada tahun ini yang diprediksi sekitar 10%-15%, maka masih terdapat peluang penguatan IHSG menuju level 6,000 sampai dengan akhir tahun. Saat ini, secara pergerakan IHSG cukup solid bertahan di level sekitar 5,800-5,900, itupun jika kita lihat pergerakan investor asing cukup masif dalam melakukan aksi jual-nya selama beberapa bulan terakhir.
IHSG Di Bulan September
Performa IHSG Dalam 10 Tahun Terakhir
Jika kita melihat data di atas, nampak secara historikal dalam 10 tahun terakhir IHSG mengalami probabilita yang cenderung mixed di bulan September, meski lebih banyak kenaikan yang positif sejauh ini, dengan 56%. Namun, dengan katalis yang telah di-mention di atas, jika terjadi hasil yang di luar ekspektasi, maka tentu hal ini akan berdampak negatif pada IHSG.
Jika melihat performa dua tahun terakhir di bulan September IHSG mencatat penurunan di bulan September, namun tentu event di tahun kemarin berbeda dengan saat ini. Sejujurnya, peluang menguat bagi IHSG cukup terbuka, jika mengestimasi target hingga akhir tahun di level 6,000, maka kita berharap setidaknya IHSG mampu bertahan di level 5,800-5,900 selama di bulan September nanti. Secara ringkas, kami memproyeksi IHSG akan bergerak pada rentang: 5,820-5,970