Menu

Outlook Pasar Di Tengah Ekspektasi RBA Rate Cut

Fullerton Markets

Dolar Australia selalu turun dalam setiap siklus pelonggaran kebijakan moneter RBA. Jika sejarah terulang kembali dalam 6 bulan ke depan, jual AUD/USD.

RBA menyatakan bahwa pemotongan suku bunga kemungkinan akan menjadi keputusan yang tepat jika tidak ada perbaikan di pasar tenaga kerja, ketika membahas dua kemungkinan skenario pelonggaran pada rapat kebijakan 7 Mei silam.

Mengingat kondisi pasar global dan data inflasi Australia yang sama-sama rapuh, anggota dewan RBA sepakat bahwa penurunan lebih lanjut dalam pengangguran akan konsisten dengan pencapaian target inflasi, dan oleh karena itu setuju bahwa penurunan suku bunga mungkin akan tepat jika tidak ada peningkatan lebih lanjut dalam pasar tenaga kerja di periode ke depan. Sekalipun tren pengangguran meningkat dan inflasi tetap lemah, RBA masih mengakui bahwa pemotongan suku bunga akan akan menjadi langkah yang tepat.

RBA mencatat bahwa outlook pertumbuhan dan inflasi yang direvisi baru-baru ini didasarkan pada tingkat suku bunga rendah selama enam bulan ke depan. Ini menyiratkan bahwa tanpa pelonggaran kebijakan moneter selama enam bulan berikutnya, pertumbuhan dan hasil inflasi akan diproyeksi melemah.

Menurut pandangan bank sentral Australia, tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap sekitar 5% selama 2019 dan 2020. Namun demikian, rapat dewan yang menghasilkan outlook tersebut digelar seminggu sebelum rilis laporan ketenagakerjaan April, yang menunjukkan pengangguran Australia merayap naik ke 5.2%.

Terkait hal ini, dewan RBA sebenarnya telah mengakui bahwa indikator-indikator tenaga kerja cenderung melambat selama beberapa bulan terakhir dan memberikan gambaran beragam tentang prospek jangka pendek. RBA mengetahui bahwa ada risiko dua arah yang saat ini sedang mendominasi; downside risk pada ekonomi global dan konsumsi rumah tangga domestik, juga upside risk pada kondisi finansial akomodatif yang berkelanjutan dan eskalasi konflik dagang.

Menurut RBA, tingkat suku bunga rendah yang diterapkan selama beberapa tahun terakhir telah mendukung aktivitas ekonomi dan membantu mengurangi pengangguran. Namun, pertumbuhan pendapatan rumah tangga tetap rendah, sementara data inflasi kuartalan periode Maret lalu lebih kecil dari ekspektasi.

 

Hasil Pilpres Sudah Diumumkan, Bagaimana Reaksi Rupiah?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil perhitungannya. Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin berhasil meraih suara lebih banyak dan bisa diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara 55.44%, unggul dari pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, yang meraih 44.56%.

Akan tetapi, pergerakan Rupiah pada hari Selasa (21/Mei) tidak terlalu volatile, hanya berkisar antara 14,450-14,470 terhadap US Dollar. Pasar tampak pasar masih berada pada posisi menunggu (wait and see). Kenapa bisa demikian? Hal ini karena KPU memang masih memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk menggugat hasil keputusannya.

Jika diperhatikan dengan seksama dalam 1 bulan terakhir, tepatnya sejak hari pemilihan tanggal 17 April hingga saat ini, Rupiah terlihat terus melemah. Semua ini disebabkan oleh memanasnya tensi antara kedua belah pihak, sehingga membuat banyak investor asing memilih untuk "keluar" dari Indonesia.

Demand terhadap Rupiah yang kemudian berkurang ini secara otomatis akan menyebabkan Rupiah terus melemah, paling tidak hingga akhir bulan ini.

Prediksi kami, IDR dalam minggu hingga akhir bulan ini akan bergerak kembali melemah menuju level resistance bulan November-Desember 2018 di 14.526-14.571 per USD.

Sumber: CNBC.com

 

Instrumen Trading Pilihan Kami

USD/JPY

Pair ini berpeluang melemah ke level 109.25, seiring dengan meredupnya katalis untuk mendukung sentimen risiko saat ini.

 

Hang Seng Index

Indeks saham kemungkinan akan mengalami rebound minggu ini, dan menanjak ke 27966.

 

AUD/USD

Dolar Australia berpotensi jatuh menuju 0.6865, mengingat RBA saat ini ramai diperkirakan melakukan pemangkasan suku bunga dalam waktu 6 bulan ke depan.

 


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

XAU/USD

Harga emas diproyeksi menguat ke 1282 minggu ini, karena sentimen Risk-Off yang lebih mendominasi.

 


Franky Nangoy

Market Strategist - Fullerton Markets

Dengan lebih dari 15 tahun pengalaman profesional dalam forex, Franky telah mengambil berbagai peran di industri ini. Ia menjadi konsultan dan analis untuk broker lokal dan internasional, dan saat ini memegang peranan sebagai Market Strategist di Fullerton Research, dimana ia bertanggung jawab mempersiapkan materi pembelajaran secara rutin, seperti Weekly Market Research dan webinar secara langsung untuk Audience global. Kelebihannya terletak pada analisis pasar Indonesia.

Pada tahun 2018, Franky menyelesaikan serangkaian Roadshow di 11 kota di seluruh Indonesia, menjangkau para trader, baik yang pemula maupun berpengalaman dengan wawasan dan kebijaksanaan terkait forex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE